Berita

Peduli Dhuafa, Berbagi Nasi Bungkus di Jumat Berkah

PWMJATENG.COM, SOLO – Tidak dapat di pungkiri, bahwa dalam kehidupan, tidak dapat menutup mata tentang adanya orang-orang yang kurang beruntung di sekitar kita.

Banyak cara untuk berbagi pada sesama. Seperti yang dilakukan warga SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta atau yang lebih dikenal dengan SD Muh 1, Jumat (6/9/2019).

Sebanyak 50 nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat di sekitar lingkungan sekolah, termasuk kepada pengguna jalan raya, anak jalanan (anjal) dan para tukang becak.

Terus memupuk cinta kepada Allah Swt., dan mengamalkan semaksimal mungkin ayat-ayat Allah dalam al Quran sekaligus bentuk syukur luar biasa atas nikmat yang diberikan Allah adalah motivasi saya yang terbesar untuk melakukan kegiatan-kegiatan spiritual termasuk berinfaq dan bersodaqoh dengan berbagi rezeki setiap hari jumat berwujud makanan dan uang kepada yang membutuhkan.

“Saya merasa Allah begitu mencintai sepanjang hidup saya, Allah selalu melimpahi saya dan keluarga kesempurnaan rezeki kesehatan dan keselamatan, jadi ini wujud pengabadian bentuk syukur,” ujar Hj. Sri Sayekti, Kepala Sekolah.

Dia menjelaskan, Kegiatan Jumat ini sudah saya laksanakan 8 tahun yang lalu sendiri tanpa melibatkan orang lain.

Seiring perjalanan waktu mulai 2 tahun ini mulai mengajak dan melibatkan orang lain untuk bergabung dan ikut serta dalam kegiatan ini.

“Mudah-mudahan menjadikan saya orang yg bermanfaat, Saya sangat merasakan dengan kegiatan-kegiatan ini betapa Allah memudahkan segala urusan saya dan pertolongannya sangat dekat kepada saya,”terangnya.

Kegiatan tersebut mendapat respon antusias dari masyarakat. Seperti yang disampaikan sebut saja Abdullah, sopir becak, yang kebetulan mendapat bingkisan Jumat Berkah.

“Terima kasih, semoga bisa istiqamah bu guru kegiatan ini, bapak bapak sopir becak kemungkinan ke depan akan kami undang ke sekolah,” seperti yang dituturkan Iin Tri Mayasari, Pegiat Nasi Bungkus (panasbung).

“Pendusta agama” dijelaskan Al Qur’an surat yang ke-107 yaitu surah Al-Ma’un. ”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?” Itu adalah kalimat pertanyaan yang tidak harus dijawab, karena pertanyaan itu memang hanya mengingatkan tentang siapa yang termasuk pendusta agama.

Kemudian Allah langsung memberi informasi dengan dua ayat berikutnya sebagai penjelasan indikator pendusta agama, yaitu mereka yang tidak peduli terhadap (1) anak yatim; dan (2) orang miskin.

Kepastian untuk para pendusta, dalam hatinya tidak ada rasa kasih sayang kepada orang-orang miskin, tidak memberi mereka makan, atau jika tidak mempunyai harta untuk disedekahkan, mereka tidak juga mau mendorong orang lain untuk memberi makan orang-orang miskin.

“Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Qs. Al-Haqqah Ayat 34).

Lalu, “Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” (Qs. Al-Haqqah Ayat 31). (Jatmiko/Humas)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE