PWMJATENG.COM, Surakarta – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan 139 fisioterapis baru melalui pengambilan Sumpah Profesi Fisioterapis Mahasiswa Program Profesi Fisioterapis Angkatan VIII Tahun Ajaran 2023/2024. Acara ini berlangsung penuh haru di Ballroom The Alana Hotel, Solo, pada Selasa (24/12).
Ketua Program Profesi Fisioterapis UMS, Dwi Rosella Komalasari, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian luar biasa dari seluruh mahasiswa. “Angkatan ke-8 ini berhasil lulus 100% pada Uji Kompetensi Nasional (UKOMNAS) CBT dan OSCE sebagai first taker,” ungkapnya. Lebih dari itu, seluruh lulusan juga meraih predikat cumlaude, menandai kualitas pendidikan di UMS yang semakin unggul.
Dekan FIK UMS, Umi Budi Rahayu, menegaskan bahwa para fisioterapis baru ini telah dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Ia menyampaikan bahwa UMS telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, klinik, dan rumah sakit, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pada dua hari terakhir, kami mengadakan sesi wawancara kerja. Beberapa perusahaan, baik nasional maupun internasional, diundang untuk memberikan kesempatan bagi para lulusan kami,” jelas Umi dalam sambutannya. Ia juga meyakinkan para orang tua bahwa teknologi saat ini memungkinkan komunikasi yang lancar meskipun anak-anak bekerja di luar negeri. “Biarkan mereka melalang buana demi meraih cita-citanya,” tambahnya.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Rektor UMS, Sofyan Anif, yang turut hadir dalam acara tersebut, berpesan agar para fisioterapis baru tetap menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dalam bekerja. “Dimanapun Anda bekerja, berikan penguatan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau budaya,” ujar Sofyan. Ia juga menekankan pentingnya kejujuran sebagai wujud integritas.
Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Parmono Dwi Putro, menambahkan bahwa sumpah profesi ini bukan sekadar seremonial, tetapi awal dari tanggung jawab besar untuk berkontribusi dalam memakmurkan bumi. Ia juga menyoroti perubahan paradigma dalam dunia kesehatan. “Kementerian Kesehatan kini mendorong pengalihan fokus dari pengobatan kuratif menuju pendekatan promotif dan preventif,” jelasnya.
Fisio Ery Fersiana Safitri, lulusan terbaik berdasarkan skor UKOMNAS CBT, mengungkapkan rasa bangganya bisa menempuh pendidikan di UMS. “Kami merasa bersyukur atas bimbingan dari para dosen dan clinical educator yang sabar mendidik kami,” tuturnya. Ia juga memberikan selamat kepada rekan-rekannya yang telah resmi menyandang gelar fisioterapis.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
