Berita

Kegiatan UKT Hizbul Wathan untuk Penanaman Kedisiplinan

PWMJATENG.COM, PURBALINGGA – Pandu Pengenal adalah tingkatan kedua setelah tingkat Pandu Athfal. Di dalam Pandu pengenal terdapat tiga tingkatan yang harus ditempuh, yaitu pengenal purwa, pengenal madya, dan pengenal utama. Pandu Pengenal berumur 11-16 tahun atau duduk di bangku menengah pertama atau madrasah tsanwiyah. Untuk masuk ke jenjang pengenal diharuskan mengikuti pendidikan dasar terlebih dahulu dan pada saat itu namanya adalah tamu pengenal. Setelah 2 bulan mengikuti pendidikan dasar dan menyelesaikan tugas SKT (syarat kenaikan tingkat) serta mengikuti pengembaraan, barulah pada saat itu di sematkan menjadi Pandu Pengenal.

Qobilah MTs Muhammadiyah 04 Purbalingga di Slinga sedang mengadakan kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) bagi kelas 8. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Kamis (26/12) sampai dengan Sabtu (28/12). Lokasi UKT dipusatkan di madrasah. Ada kegiatan lain yang dilaksanakan di luar madrasah.

Upacara pembukaan dilaksanakan pada Kamis (26/12) di halaman kampus 3 sekitar 100 meter ke arah timur dari kampus utama. Sebagai inspektur upacara adalah Kepala Madrasah. Hadir saat upacara pembukaan, selain peserta dan panitia pelaksana, juga ada pelatih dan pembina hisbul wathan qobilah MTs Muhammadiyah 04 Purbalingga di Slinga.

Kepala Madrasah pada saat upacara pembukaan, memberikan pengarahan dan pembinaan terutama mengenai kedisiplinan. Penekanannya adalah disiplin shalat lima waktu. Apabila shalat lima waktu sudah selalu dilaksanakan tepat waktu, maka kedisiplinan pada bidang lain akan mengikuti. Kepada para panitia, Kepala Madrasah berpesan untuk melaksanakan kegiatan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tata tertib pelaksanaan harus disampaikan di awal. Ambil kesepakatan apabila disiplin, rajin, patuh dan taat maka berhak mendapatkan penghargaan. Sebaliknya apabila melanggar, maka harus siap menerima sanksi. Tentu saja sanksi yang mendidik.

Menurut ketua HW qobilah Mufourga, Fauzan menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pencapaian penguasaan yang ada pada buku saku pandu penghela. Selain itu juga untuk pembiasaan disiplin melalui kegiatan bangun sebelum subuh dan shalat lima waktu berjamaah. Selain itu juga ada beberapa kegiatan yang semuanya mengarah kepada pendidikan karakter. (*)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE