PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menggelar acara Iktikaf, di mana peserta berdiam di masjid selama 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan. Pembukaan kegiatan iktikaf ini dilaksanakan pada Masjid Sudalmiyah Rais pada Sabtu (30/3) bertepatan dengan malam ke-10 terakhir Ramadan.
Ketua Takmir Masjid UMS, Muh Ikhsan, dalam sambutannya, mengajak peserta iktikaf untuk bersyukur atas nikmat dari Allah SWT yang memungkinkan mereka menjadi tamu di bulan penuh keberkahan, Ramadan.
Ikhsan menekankan bahwa dalam mengikuti kegiatan ini, tidak ada harapan lain selain Allah meridhoi ibadah yang dijalankan. Dia juga menyampaikan bahwa malam tersebut mungkin merupakan malam lailatul qadr.
“Malam ini mungkin adalah malam lailatul qadar. Tetapi yang jelas, setiap dari kita yang melewati malam hari ini sampai malam ke-30 besok itu sebenarnya mengalami satu waktu yang namanya malam lailatul qadar,” ungkap Ikhsan.
Baca juga, Keistimewaan Sedekah di Waktu Subuh: Signifikansi, Cara, dan Manfaat
Malam Lailatul Qadar diistimewakan seperti seribu bulan, namun hanya mereka yang memanfaatkan waktu-waktu malamnya untuk amal sholeh yang bisa mendapatkan keutamaan tersebut. Ikhsan memberikan contoh bahwa seseorang yang hanya tidur dari waktu isya hingga subuh mendapatkan keutamaan tidur seperti 83 tahun.
Namun, dia menegaskan bahwa melakukan perbuatan maksiat malam-malam 10 hari terakhir Ramadan akan menjadi kerugian besar. Maksiat yang dilakukan pada malam-malam tersebut dapat dikalikan seperti maksiat selama 1000 bulan.
Dalam program rutin iktikaf UMS, peserta tidak dibatasi, dan siapa pun yang datang ke Masjid Sudalmiyah Rais akan dilayani dengan baik. Bagi peserta yang berusia 10-17 tahun, registrasi diwajibkan dengan didampingi oleh wali. Kegiatan iktikaf meliputi kajian, khataman bersama, dan khataman mandiri. Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meraih keberkahan dalam Lailatul Qadr!
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha