PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pengabdian dan penelitian. Salah satu kolaborasi menonjol adalah pendampingan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kerupuk Samiler di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur.
Hardika Dwi Hermawan, anggota Tim Pengabdian dari UMS, menyatakan bahwa kerja sama ini telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Mereka melakukan identifikasi, survei lapangan, dan observasi terhadap UKM tersebut. Tujuannya adalah memberikan bantuan teknologi yang tepat guna, termasuk standarisasi penjaminan mutu dan pengajuan sertifikasi halal.
Dalam upaya ini, Tim Pengabdian UMS melibatkan ketua tim, Sartono, yang mengembangkan alat produksi kerupuk. Harapannya, bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas dan manajemen usaha UKM tersebut. Kerjasama antara UMS dan UMSIDA juga diharapkan dapat memperkuat pengabdian dan meningkatkan kualitas kerja sama antar-perguruan tinggi yang tergabung dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
Baca juga, Eksistensialisme Pemimpin Organisasi dan Upaya Saling Jegal
Selain memberikan bantuan teknologi, tim juga memberikan standarisasi penjaminan mutu dan mengajukan sertifikasi halal untuk produk kerupuk UKM tersebut. Evaluasi terus dilakukan untuk memastikan pengelolaan keuangan usaha UKM tetap berjalan efektif.
Hardika menyatakan harapannya bahwa kerja sama ini tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga meningkatkan kualitas pengabdian di kedua institusi. “Dengan adanya sharing pengetahuan ini, kerja sama antar-PTM di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah semakin kuat dan berkualitas,” tambahnya.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Sartono Putro, dengan anggota lainnya antara lain Muhtadi, Sarjito, Aflit Nuryulia Praswati, dan Hardika Dwi Hermawan. Keseluruhan upaya ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi yang membuahkan inovasi hebat di bidang pengabdian masyarakat.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
