Berita

Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Jadi Narasumber Radio Mentari FM

PWMJATENG.COM, SOLO – Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Jatmiko membuka kegiatan dialog interaktif di Radio Kesehatan Mentari FM sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan dialog interaktif yang bertajuk ‘Mendidik Generasi Unggul Berakhlak Mulia, Menguasai Teknologi dan Budaya”, selama satu jam. Jum’at, (19/7/2019).

Jatmiko mengatakan Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan, terakreditasi A (Amat Baik), Alamat : Jl. Kartini No. 1 Telp./Fax. (0271) 643 420 Kode Pos 57132 di Surakarta. Merupakan salah satu hasil perjuangan, para sesepuh persyarikatan Muhammadiyah.

Berdiri sejak tahun 1935, tertua di Solo. Memasuki usia yang ke- 84 tahun, sudah berkembang dan mengalami kemajuan menandai dengan berbagai torehan prestasi.

Di antaranya, Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Sekolah Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi Informasi, mengambil sumber dari rumah belajar Pustekkom, Sekolah Unggul Versi Pimpinan Wilayah Jawa Tengah, Sekolah Percontohan Pelaksanaan Program Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor : 421/28.6 Tahun 2018, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat, dan Sekolah Budaya.

“Kita tidak bisa menghindar dari perkembangan teknologi dan informasi. Siswa harus diperkenalkan teknologi yang berkembang. Anak-anak bisa memanfaatkan teknologi untuk sesuatu hal yang berguna, tanpa melupakan karakter mereka sebagai orang Islam dan nilai-nilai budaya bangsa,” jelas Jatmiko.

Sangat menyadari betapa pentingnya pengenalan budaya kepada generasi anak bangsa. Sekolah sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan budaya bangsa.

Menurutnya generasi kekinian di era industri 4.0 harus dikenalkan budaya bangsa yang semakin hilang ditelan jaman. Budaya bangsa harus terus dilestarikan. Jangan sampai generasi penerus tidak tahu kebudayaan bangsanya sendiri.

“SD Muhammadiyah 1 harus menjadi sekolah rujukan budaya. Meskipun kami sekolah agama (Muhammadiyah) tapi tetap nguri-nguri budaya. Dari budaya kita bisa memberikan pembelajaran terutama pembelajaran budi pekerti. Banyak hal yang bisa kita lakukan dari kebudayaan,” paparnya.

Satu hal lagi yang menjadi ciri khas, ialah pembelajaran tentang kepedulian terhadap lingkungan. Para siswa di dididik agar bisa menjaga lingkungan hidup yang bersih, lestari, dan sehat.

Untuk para siswa kami berharap agar mereka menjadi anak-anak yang sukses dengan berpondasikan pada akhlakul karimah. Tiga hal yang ditekankan sekolah kepada para siswa yaitu, sholat, mengaji, dan patuh serta hormat kepada guru dan orang tua. Tiga hal ini menjadi modal sukses siswa Muhammadiyah di manapun.

“Anak merupakan asset yang harus kita jaga. Di era teknologi industri yang semakin maju ini anak-anak harus mendapat Pendidikan yang bisa mengarahkan mereka. Jika tidak kita akan kehilangan asset, karena anak-anak kehilangan karakter dan tidak bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang dengan baik,” pungkasnya. (Jatmiko)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE