Berita

Hadiri Pelatihan Budidaya Alpukat, Ketua MPM PP: Dakwah Muhammadiyah Harus Merangkul Kaum Marjinal

PWMJATENG.COMPekalongan  – Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. Nurul Yamin MSi, meminta agar MPM memperluas dakwah Muhammadiyah di sektor termarjinalkan.

Menurut Nurul Yamin, MPM adalah gerakan dakwah akar rumput, bukan gerakan elit. Karena itu, dakwah Muhammadiyah melalui MPM harus benar-benar menyentuh masyarakat akar rumput yang selama ini termarjinalkan.

“Dakwah Muhammadiyah harus merangkul petani, nelayan, pemulung. Ini merupakan tantangan MPM untuk memperluas dakwah Muhammadiyah di sektor termarjinalkan,” kata Nurul Yamin di Pekalongan, Ahad 22 Oktober 2023.

Saat memberikan sambutan clossing ceremony Pelatihan Budidaya Alpukat yang diinisiasi MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan bersama Pusat Buah dan Bibit Alpukat (Pusbikat) tersebut, Nurul Yamin menegaskan, MPM harus berpihak kepada kalangan mustadh’afin.

Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ir. Fatchur Rohman, saat memberikan motivasi kepada peserta pelatihan, menekankan pentingnya ilmu dalam bertani.

Fatchur Rohman menegaskan, bertani dengan ilmu sangat penting. Sebab dengan menerapkan ilmu dalam bertani, maka petani tidak akan semena-mena dalam memanfaatkan lahan pertaniannya.

Baca juga, Tanggapi Putusan MK, Ketua PWM Jateng: Politik Dinasti Harus Disikapi Secara Arif

“Dengan bekal ilmu, kita tidak akan merusak lahan pertanian yang menjadi bagian dari bumi tempat kita berbijak,”kata Fatchur Rohman dalam pelatiihan yang digelar di MTs Muhammadiyah Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Menurut Fatchur Rohman, larangan merusak bumi juga sudah dinyatakan secara tegas dalam Al Quran. “Dengan tidak merusak bumi, memeliharanya dengan baik dan bersahabat dengan alam, maka tanah akan tetap subur dan memberikan keberkahan bagi petani,” tegas Fathur Rohman.

Dia juga berharap para kader pemberdayaan Muhammadiyah selalu sabar dan tidak putus asa dalam menjalankan tugasnya.

Sebab menurut dia, hasil dari suatu program pemberdayaan tidak bisa dirasakan dalam waktu singkat. Paling tidak butuh waktu 5 – 10 tahun untuk menilai apakah sebuah kegiatan pemberdayaan benar-benar berhasil.

“Ini memang bukan pekerjaan mudah. Tetaplah bersabar dan jangan putus asa. Selain itu, jadilah petani yang senantiasa bersyukur dengan selalu membayar zakat dan berinfaq,” imbuhnya.

Sekretaris PDM Kabupaten Pekalongan,, Cahyono, MPd.I mengungkapkan, tanah-tanah wakaf milik Muhammadiyah harus diberdayakan agar lebih memiliki nilai manfaat.

Dia juga berharap kegiatan tersebut tidak hanya berhenti sebatas pelatihan. “Harus ada tindak lanjut dan pendampingan setelah pelatihan agar terkoneksi dari hulu hingga hilir,” ujarnya saat membuka pelatihan tersebut.

Baca juga, Muhammadiyah Jawa Tengah Gelar FGD Pendirian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Ketua MPM PDM Kabupaten Pekalongan, Islah Milono  menjelaskan, pelatihan diikuti  80 peserta. Mereka berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se Kabupaten Pekalongan.

Selain itu, ada peserta perwakilan dari PDM Batang, Pemalang, serta Kendal. Dia berharap agar MPM PWM Jawa Tengah maupun MPM PP Muhammadiyah bisa menjadi fasilitator untuk menurunkan program pemerintah ke masing-masing daerah.

Direktur Pusbikat Semarang, H Agus Riyadi yang menjadi pembicara dalam pelatihan tersebut mengatakan, budidaya alpukat masih sangat prospektif.

Peluang pasar buah ini juga terbuka lebar. Sebab menurut dia, buah alpukat  bisa dikonsumsi oleh semua orang.

“Tidak seperti buah durian, alpukat bisa dikonsumsi oleh semua orang,” ujarnya. Dia menjelaskan, varietas tanaman alpukat cukup banyak.

Katena itu, pemilihan bibit yang akan dibudidayakan harus disesuaikan dengan lokasi dan kondisi tanah. Pemupukan, lanjut dia, juga sangat penting agar panen buah alpukat bisa maksimal.

“Perlu juga diperhatikan pemupukannya,” tegasnya. Saat panen, dia juga memberikan sejumlah tips agar buah alpukat tetap berkualitas sampai ke konsumen.

Saat memanen buah alpukat, harus dilakukan secara berhati-hati. Jangan diletakkan di tanah serta terkena sinar matahari langsung. “Saat membawa hasil panen alpukat juga harus hati-hati agar buahnya tidak rusak,” imbuhnya.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE