Hadapi Revolusi Industri 4.0, Paradigma Berfikir dan Fasilitas Pendidikan Harus Diperbarui
PWMJATENG.COM, SEMARANG – SMK Muhammadiyah 1 Kota Semarang mengadakan Taruna Melati 1 dengan tema “Penguatan Karakter Kader Menuju Pelajar Berkemajuan”. Acara ini berlangsung dari 28 – 29 Desember 2019. Harapannya, pelajar Muhammadiyah dapat menghadapi tantangan zaman.
Wakil Kepala Sekolah, Lukman Hakim, mengatakan bahwa dalam era revolusi industri ini paradigma berfikir serta fasilitas pendidikan perlu ikut diperbaharui. Sehingga pendidikan di Indonesia tidak mengalami ketertinggalan.
“Kita ini hidup si era revolusi industri 4.0, bahkan pola hidup masyarakat sudah era 5.0. Jika pendidikan kita tidak mengikuti trend perubahan, ditambah lagi dengan guru yang masih memiliki paradigma berpikir 3.0 serta fasilitas pendidikan yang masih 2.0. Maka sempurna sudah ketertinggalan pelajar Indonesia,” ujarnya, Senin (30/12/2019).
Baginya, perubahan mutlak perlu dilakukan untuk dunia pendidikan di Indonesia. Ia juga memberikan beberapa poin penting untuk pendidikan di Indonesia serta bekal pelajar agar siap menghadapi era tersebut.
“Yang terpenting untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah, pertama bagaimana membuat guru meningkatkan kemampuan literasinya sehingga berimbas pada literasi siswa. Kedua, kemampuan Critical Thinking juga harus diajarkam oleh guru pada siswa,” terangnya.
Tak hanya itu, waka kurikulum ini juga memberikan hal-hal yang perlu dimiliki pelajar Indonesia agar terus maju dan berperan aktif dalam menghadapi era revolusi 4.0.
“4C (critical thinking, collaboration, communication, dan creativity) mutlak perlu dimiliki pelajar karena itulah kemampuan minimal yang dibutuhkan pelajar dalam menghadapo kehidupan sekarang, yang berada di era 4.0 dan society 5.0,” ungkapnya.
Perubahan adalah hal yang mutlak terjadi. Ia juga berpesan bahwa, perlu adanya kesadaran akan adanya distrupsi, agar siap dan mampu berselancar ditengah gelegar ombak perubahan.
“Kesadaran akan distruption juga mutlak perlu dimiliki, karena barang siapa yang tidak mampu berselancat di era distrupsi maka dia akan tenggelam ditelan ombak,” pesannya.