Etos Kerja Pegawai Muhammadiyah: Membangun Semangat dan Kualitas Kerja
PWMJATENG.COM, Banyumas – Dalam acara yang penuh makna, Baitul Arqom Iktikaf Gel.I menghadirkan pembicara yang berwibawa, Khifni, Badan Pengurus Harian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Bertempat di Masjid Jami’ Ahmad Dahlan UMP, Khifni menyampaikan kajian mendalam tentang etos kerja yang menjadi landasan bagi para pegawai Muhammadiyah, Jumat (22/3).
Etos kerja kader, demikian disebutkan, tidak semata-mata merupakan tanggung jawab profesi, melainkan juga menjadi cerminan sikap dan pandangan dalam berkontribusi bagi kemajuan organisasi. Menyoroti aspek religiusitas, Khifni menegaskan bahwa setiap aktivitas, termasuk bekerja, seharusnya menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT. Hal ini khususnya relevan bagi mereka yang terlibat dalam Amal Usaha Muhammadiyah.
Selain itu, dalam paparannya, Khifni menekankan beberapa poin penting yang menjadi landasan bagi etos kerja yang berkualitas. Pertama, bekerja sebagai suatu kehormatan yang tidak semua orang diberi kesempatan untuk merasakannya. Kedua, bekerja sebagai bentuk pelayanan, di mana setiap individu dihimbau untuk menjadi pelayan yang melayani, bukan minta dilayani.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu
Tak hanya itu, Khifni juga menyoroti pentingnya menjadikan pekerjaan sebagai amanah dari Allah SWT. Ini mencerminkan tanggung jawab moral yang harus dipegang teguh oleh setiap pegawai Muhammadiyah. Selain itu, bekerja juga diangkat sebagai sebuah seni, di mana setiap tindakan harus dilakukan dengan penuh keindahan dan kesungguhan.
Dalam konteks Muhammadiyah, bekerja juga dipandang sebagai rahmat Allah yang harus diterima dengan syukur. Sebagai organisasi yang bertujuan membangun masyarakat yang Islami, setiap langkah kerja diharapkan sebagai bagian dari proses aktualisasi diri untuk mencapai tujuan tersebut.
Terakhir, Khifni menekankan bahwa etos kerja kader Muhammadiyah tidak hanya terfokus pada kepentingan duniawi semata, tetapi juga pada kepentingan ukhrowi. Semangat untuk berkontribusi demi masyarakat Islam yang lebih baik menjadi pendorong utama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang kader.
Dengan demikian, kajian ini tidak hanya menjadi pencerahan bagi para pegawai Muhammadiyah, tetapi juga menjadi dorongan bagi mereka untuk terus meningkatkan semangat, kualitas, dan produktivitas kerja mereka demi terwujudnya visi dan misi Muhammadiyah dalam menegakkan agama Islam dan membangun masyarakat yang Islami secara menyeluruh.
Kontributor : Alvin Qodri Lazuardy
Editor : M Taufiq Ulinuha