Dua Personil MDMC Ikuti Shortcourse di Australia
PWMJATENG.COM, Australia – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para personilnya dengan mengadakan berbagai pelatihan, lokakarya, workshop, seminar, simulasi dan kursus baik secara internal maupun kerja sama dengan berbagai lembaga dalam serta luar negeri.
Setelah tanggal 30 Januari lalu mengadakan lokakarya Tim Kedaruratan dan Bencana Internasional di Jakarta, pada saat bersamaan juga dari tanggal 21 Januari sampai dengan hari ini 1 Februari 2019 dua personil MDMC mengikuti kursus singkat di Australia. Kursus tersebut didanai oleh Australia Awards, dengan materi kursus adalah Humanitarian Action.
Kegiatan ini diikuti oleh total 26 peserta yang terdiri dari para personil Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, BNPB, PMI, MDMC dan LPBNU yang berkecimpung langsung dalam kegiatan kemanusiaan, kerja sama internasional dan isu-isu pengurangan resiko bencana.
Personil yang mengikuti kursus tersebut yaitu dokter Iin Inayah dari RS Islam Pondok Kopi, Jakarta dan M. Amin Sunarhadi dari Surakarta keduanya adalah anggota Divisi Pengurangan Resiko dan Kesiapsiagaan MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Keduanya mengikuti kursus selama dua pekan bersama para peserta lain dari Indonesia.
Kursus ini bertujuan antara lain untuk memahami kerangka kerja kebijakan dan proses terkait dengan aksi kemanusiaan termasuk melalui peninjauan sistemnya di Australia, menganalisa situasi kemanusiaan internasional dan menentukan kebutuhan serta mengidentifikasi bagaimana Indonesia dapat mendukung kesiapsiagaan dan respon, baik untuk krisis kemanusiaan maupun dalam membangun ketahanan dan pemulihan bencana.
Kemudian Meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana bekerja dalam sistem kemanusiaan internasional, termasuk arsitektur kemanusiaan, prinsip, hukum, akses, standar, etika, pertimbangan sipil, dan pemangku kepentingan. Mengidentifikasi cara-cara Australia dan Indonesia dapat terus bekerja sama di respon kemanusiaan regional dan pengurangan risiko bencana.
Saat dihubungi Amin Sunarhadi menyampaikan bahwa kegiatan mereka selama kursus antara lain mengikuti session di kelas-kelas juga kunjungan lapangan ke berbagai instansi yang menangani kedaruratan di Australian.
“Kami juga dituntut untuk mampu membuat rancangan kerja produk kegiatan dan sekembalinya ke Indonesia juga harus melaksanakan program follow up dari short course ini yang akan dimonitoring pada bulan Maret dan Juni 2019,” ucapnya.
Di hadapan perwakilan dari University of Queensland, DFAT, dan peserta yang berasal dari Kemensos, Kemlu, BNPB, LPBI NU dan PMI Amin Sunarhadi menyampaikan presentasi program rencana kegiatan pengembangan kapasitas MDMC yaitu pengembangan aplikasi untuk deploy Emergency Medical Team (EMT) MDMC sedangkan dokter Iin Inayah tentang Buku Saku Tim EMT MDMC.
Sumber : Sapari MDMC