Dialog kebangsaan PDPM Wonosobo Madarasah Anti Korupsi: Dari Gerakan Anti Pacaran Hingga Pengawasan Anggaran.
PWMJATENG.COM, WONOSOBO – Satu persatu deretan kursi di Pendopo Bupati Wonosobo ditempati oleh para pemuda . mereka ada yang berjaket kuning dan memakai jas, berjaket merah dan memakai batik. Mereka adalah para pemuda Muhammadiyah Wonosobo yang akan mengikuti acara dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Wonosobo.
Acara ini berlangsung pada hari ahad, 23/10/2016 yang bertempat di Pendopo Bupati wonosobo. Sebagai pembicara hadir dari ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan perwakilan dari Fraksi PAN DPR RI. Acara mengangkat tema melawan korupsi dan meningkatkan ekonomi.
Dahnil Anzar dalam penyampaiannya mengatakan bahwa gerakan anti korupsi harus dimulai dari diri sendiri dan dari lingkungan terkecil. Sebagai contoh, kini pemuda Muhammadiyah sedang melakukankan pencarian duta kejujuran di sebuah sekolah di Medan, Sumatera Utara. Duta kejujuran adalah pelajar yang dalam kurun waktu enam bulan selalu berlaku jujur, berintegritas, disiplin juga berkompeten. Dan yang menilai dan mengusulkan adalah mereka, sesama pelajar sendiri. ‘Kami ingin mencetak pemimpin teladan’ ujar Dahnil.
Dalam menanggapi salah satu pertanyaan dari peserta Dahnil mengatakan bahwa Gerakan anti korupsi ini bukan tanpa aral dan rintang, pasti akan banyak mereka yang mencibir dan memusuhi. Maka kita harus tetap istiqomah dan optimis agar cita kita memberantas korupsi bisa terwujud. Selain itu juga, ia menambahkan, bahwa gerakan anti korupsi dimulai dari komunitas terkecil, sekolah misalanya, atau di organisasi Muhammadiyah. Mulai dari gerakan anti pacaran hingga skup yang luas dengan mengawal anggaran pemerintah.
Gerakan pemuda ini, selain membentuk karakter anti korupsi juga menguayakan agar terwujudnya kemandirian ekonomi. Baik itu di lingkaran kecil Muhammadiyah, maupun di negara Indonesia. Dan anggota legislatif dalam hal sebagai penyambung suara rakyat siap berkolaborasi dengan Pemuda Muhammadiyah. Hal ini disampaikan oleh M. Sahrir sebagai perwakilan dari fraksi PAN DPR RI. (pauzan)
