Berita

Agar Anak Unggul, SD Muhammadiyah 1 Solo Suluh Stunting Sejak Dini

PWMJATENG.COM, SOLO – Sebanyak 795 siswa SD Muhammadiyah 1 Solo mendapat penyuluhan pencegahan stunting dari Puskesmas Stabelan Surakarta usai Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal Tahun Pelajaran 2019/2020 untuk mengetahui daya serap peserta didik pada semua kompetensi dasar.

Ruli Sudaryanto, SST. Gz memaparkan apa yang dimaksud pendek, kondisi dimana seseorang kekurangan gizi kronis (dalam jangka waktu yang lama), terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), ibu hamil (270 hari) sampai anak usia 2 tahun (730 hari), sehingga tinggi badannya dibanding usianya terlihat lebih pendek dari sebaya nya.

Fakta stunting hasil penelitian SEANUTS (South East Asian Nutrition Surveys) 2017 menyatakan bahwa pendek bukan faktor genetik atau keturunan, berhubungan dengan kecerdasan, mempengaruhi aktivitas, berkaitan dengan emosional dan menjadikan gemuk.

“tadi dari Puskesmas saya bersama Choiriyah Febiyantin, SKM memberikan penyuluhan stunting dan setiap anak diberi 1 tablet Albendazole Chewable atau obat cacing. Solo termasuk daerah percontohan, khusus obat cacing diberikan setiap tahun, untuk mendukung mengatasi anak yang kurang gizi,” Jelas Ruli saat ditemui jurnalis di aula sekolah sehat, Kamis (5/12/2019).

Penanganan anak pendek dengan cara pertama konsumsi tinggi Zinc, kedua perbanyak protein hewan seperti ikan, susu, telor dan daging, terutama jenis kerang-kerangan, ketiga aktivitas olah raga yang melompat, renang dan keempat sanitasi atau kebersihan.

“4 Pilar prinsip gizi seimbang mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih (PHBS), melakukan aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit, memantau berat badan (status gizi) secara teratur,”tambahnya.

Sementara itu, Jatmiko Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, menyampaikan, pagi hari ini kegiatan diisi dengan penyuluhan kesehatan agar peserta didik berhasil menjadi generasi sehat indonesia unggul yang berkeadaban.

“Asupan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, kecerdasan menurun. Kampanye stunting wajib libatkan seluruh potensi yang ada seperti Camat, Kades, Akademisi, Kader Posyandu, PKK, Tenaga Kesehatan, maupun tokoh agama,” pungkasnya. (Humas, Jatmiko).

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE