Berita

Rayakan Hari Tani, IMM Jawa Tengah Turun ke Jalan

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Tepat pada tanggal 24 September 2017, Hari Tani Nasional yang ke 57 kembali terjadi. Setengah abad lebih Hari Tani Nasional dideklarasikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Di Perayaan Hari Tani yang ke 57 ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Tengah melakukan aksi solidaritas terhadap kaum tani. Ratusan Kader IMM Jawa Tengah bersama organisasi lain yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Kaum Tani (AMAN) Jawa Tengah membanjiri Simpang lima Kota Semarang.

Sebelumnya Ratusan Kader IMM Jawa Tengah itu melakukan Longmarch dari Gedung Muhammadiyah Jawa Tengah di Jalan Singosari Semarang ke Taman Menteri Supeno. Lalu bersama organisasi lain Longmarch ke Simpang Lima Kota Semarang.

Di Simpang Lima itulah orasi dari berbagai organisasi, pembacaan puisi dan penampilan seni lain digelar.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Tengah, Abdul Wahid mengatakan bahwa Aksi Hari Tani ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas IMM terhadap para petani. Karena menurutnya persoalan agraria yang berdampak buruk terhadap kaum tani di Jawa Tengah masih ada.

“Kami punya data konflik agraria di Jawa Tengah”. Tutur Wahid kepada Tabloid Cermin saat ditemui di sela-sela aksi.

Aksi Hari Tani ini, kata Wahid adalah aksi yang substansial, yakni menyuarakan permasalahan-permasalahan krusial tentang petani.

Ia menyesalkan terhadap pemerintah yang hanya menjadikan upacara Hari Tani Nasional sebagai acara rutinan kosong yang tidak berdampak baik dan signifikan terhadap petani. Upacara rutin Hari Tani Nasional menurut Wahid hanyalah simbol yang ingin mengesankan bahwa tidak ada persoalan dengan petani.

“Bohong, seabrek permasalahan petani di Jawa Tengah masih ada”. Tandasnya.

Lebih jauh Wahid juga menjelaskan bahwa aksi Hari Tani ini berlandaskan pada Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960. Yang intinya menyatakan bahwa tanah di Indonesia diperuntukkan untuk kemaslahatan petani. Untuk itu  melalui aksi Hari Tani ini kepada pemerintah Jawa Tengah ia meminta melaksanakan amanat undang-undang tersebut.

Wahid berjanji bahwa IMM Jawa Tengah akan fokus mengawal kasus agraria dan petani di Jawa Tengah. Karena hal itu adalah bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan manifestasi kepedulian IMM terhadap kaum lemah dan terlemahkan.

Sementara itu, Petani asal Kendeng Rembang, Sukinah menyampaikan bahwa petani di Jawa Tengah masih jauh dari kata sejahtera. Bahkan menurutnya telah banyak tanah-tanah petani yang diambil alih pemerintah dan perusahaan untuk kepentingan pertambangan dan bisnis lainnya.

“Kami hanya menginginkan agar Jawa Tengah terutama Kendeng tetap lestari dan bebas dari eksploitasi tanah”. Imbuhnya. (BADRUN)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE