AUMBerita

Geopark Kebumen Diakui UNESCO! Apa Dampaknya Bagi Ekonomi dan Lingkungan?

PWMJATENG.COM, Surakarta – Geopark Kebumen resmi diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) pada Minggu, 8 September, dalam Sidang Dewan UNESCO Global Geoparks di Cao Bang, Vietnam. Pengakuan ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk akademisi. Guru Besar Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kuswaji Dwi Priyono, menyatakan bahwa pencapaian ini tak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata berkelanjutan.

Menurut Kuswaji, Geopark Kebumen memiliki formasi geologi yang unik, termasuk batuan dari zaman kapur hingga batuan sedimen purba. “Geopark adalah kawasan untuk edukasi geologi. Dampaknya pada masyarakat akan mencakup pelestarian lingkungan, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat,” ungkap Kuswaji saat ditemui pada Rabu, 18 September.

Penetapan ini diharapkan membawa dampak positif bagi dunia pariwisata Kebumen. “Tempat ini akan menjadi lebih dikenal secara global, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah wisatawan,” ujar Kuswaji. Selain itu, Kuswaji juga merupakan salah satu perintis berdirinya Perhimpunan Ekologi Karst pada tahun 2004.

“Geopark ini sudah lama dipersiapkan untuk menjadi bagian dari UGGp. Sejak 2004, kawasan khas Gombong Selatan sudah ditetapkan, dan saya ikut serta sebagai perintis Perhimpunan Ekologi Karst,” tambah Kuswaji.

Baca juga, Sikap Kita dalam Mengukur Keimanan dengan Ujian dari Allah

Geopark Kebumen kini menjadi geopark ke-10 di Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Wilayah ini dikenal memiliki keragaman geologi dari pantai hingga pegunungan, serta situs paleontologi yang berusia jutaan tahun.

Selain sebagai destinasi wisata, Geopark Kebumen juga menawarkan peluang besar dalam penelitian. “Setidaknya ada tiga kelompok penelitian yang bisa dikembangkan di sini, yaitu Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity,” jelas Kuswaji.

Geodiversity mencakup keanekaragaman unsur geologi seperti mineral, batuan, tanah, dan fosil. Sementara itu, Biodiversity merujuk pada keragaman makhluk hidup serta lingkungan fisik yang mendukungnya. Adapun Cultural Diversity mengacu pada keberagaman budaya yang ada di wilayah tersebut.

Dengan diakuinya Geopark Kebumen, Kuswaji berharap masyarakat dan pemerintah dapat memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa melupakan tanggung jawab terhadap lingkungan.

“Ini langkah besar bagi Kebumen, tetapi tantangan terbesarnya adalah menjaga keseimbangan antara konservasi dan pembangunan ekonomi. Semua pihak harus berperan aktif dalam upaya ini,” pungkasnya.

Penetapan Geopark Kebumen sebagai UNESCO Global Geopark merupakan kesempatan besar untuk meningkatkan daya tarik wisata sekaligus melestarikan kekayaan alam dan budaya setempat.

Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE