Konsolidasikan Gerakan, LPCRPM PDM Kota Surakarta Gelar Rapat Kerja
PWMJATENG.COM, Surakarta – Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta akan mengadakan rapat kerja pimpinan. Rapat ini melibatkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, dan Takmir Masjid Wakaf Muhammadiyah Kota Surakarta. Acara ini sendiri rencananya akan berlangsung pada Ahad (14/7/2024) di Auditorium Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah.
Dwi Jatmiko, anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kota Surakarta, akan menjadi salah satu narasumber dalam rapat kerja tersebut. “Terima kasih kepada Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, Dr. Suyanto, yang telah memberikan amanah untuk menjadi narasumber pada kegiatan Raker Pimpinan PRM, PCM, dan Takmir Masjid Wakaf Muhammadiyah Kota Surakarta,” kata Jatmiko saat ditemui jurnalis pada Selasa (9/7/2024).
Menurutnya, masjid memiliki peran penting tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan kader secara holistik. Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. ketika membangun masjid pertama di Madinah, masjid menjadi tempat mencerahkan umat dan mengenalkan risalah ilahiah. Masjid digunakan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan dalam upaya mencetak kader yang berkemajuan.
“Muhammadiyah harus berupaya mencetak kader ulama yang berkompeten dan mampu melanjutkan misi kenabian serta membuat program pembinaan masyarakat Muslim untuk cinta Islam,” ujar Jatmiko.
Menurut Jatmiko, kaderisasi melalui masjid harus mencakup berbagai aspek pengelolaan. “Kader atau pemimpin berbasis masjid tidak hanya harus mampu melantunkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar, tetapi juga mengenal umat dan masyarakat berfaham Muhammadiyah,” tambahnya.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Masjid bisa mengembangkan berbagai program seperti pengelolaan kotak amal, optimalisasi halaman masjid untuk lahan parkir, dan penyewaan gedung serbaguna yang sering digunakan untuk acara pernikahan setiap akhir pekan.
Dalam konteks Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ), Jatmiko menekankan pentingnya jamaah sebagai satu kesatuan masyarakat yang utuh. “Jamaah bukan hanya teman shalat di masjid, tetapi merupakan satu kesatuan masyarakat yang bersama-sama memanfaatkan fasilitas masjid,” jelasnya.
Beberapa inovasi yang dapat dilakukan termasuk memanfaatkan sebagian lokasi masjid untuk anjungan tunai mandiri (ATM) atau menara masjid untuk provider telepon seluler. Kumpulan khutbah Jumat setahun juga bisa dibukukan dan dijual. “Masjid yang makmur akan menghasilkan kader yang berkemajuan,” kata Jatmiko.
Jatmiko juga menyebutkan bahwa pengembangan kader berbasis masjid akan membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. “Ini menjadi peluang usaha di bidang wedding organizer, mulai dari rias pengantin, MC, gambus, hingga katering,” pungkasnya.
Dengan demikian, rapat kerja pimpinan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi dan program yang efektif untuk mencetak kader Muhammadiyah yang berkompeten dan berkemajuan, serta memaksimalkan fungsi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha