Berita

SIM Lazismu Jateng Bikin Lembaga Ini Makin Akuntabel dan Berintegritas, Dapat Dicontoh Wilayah Lain!

PWMJATENG.COM, Semarang – Sebagai upaya untuk mengedepankan akuntabilitas laporan keuangan yang terintegrasi dan berintegritas, Lazismu Jawa Tengah selenggarakan Bimtek SIM (Bimbingan Teknik Sistem Informasi Manajemen), (17-20/1/2023).

Bertempat di Hotel Grasia, Semarang 108 peserta se Jawa Tengah yang terdiri dari Divisi Keuangan, Divisi Program, Divisi Fundraising dan Front Office Lazismu se Jawa Tengah mengiktui Bimtek dengan antusias.

Turut hadir saat pembukaan acara yakni Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr. K.H. Tafsir M.Ag. yang juga berkesempatan membuka acara, Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Jawa Tengah H. Dodok Sartono, S.E, M.M. beserta jajaran, serta Dwi Swasana Ramadhan S.E, M.SEI., Ak. dan Faris Shalahuddin Zakiy, S.E., M.E., Ak. selaku Badan Pengawas Lazismu Jawa Tengah.

Dalam sambutannya H. Dodok Sartono, S.E, M.M. selaku Ketua BP Lazismu Jawa Tengah menyampaikan bahwa SIM Lazismu Jateng ini merupakan salah satu tujuan awal saat dirinya menjabat sebagai Ketua BP lazismu Jateng.

“SIM ini merupakan salah satu goal Lazismu Jawa Tengah yang sudah direncanakan sejak lima tahun yang lalu, yakni membangun SIM yang mengoneksikan 35 daerah,” ucap Dodok.

Ia juga mengharapkan bahwa SIM Lazismu ini dapat membantu pekerjaan amil sehingga menjadi lebih mudah dan simpel, akurat dan realtime, serta menjadikan tim lebih produktif dan efisien dalam bekerja.

Selanjutnya, Ketua PWM Jawa Tengah Dr. K.H. Tafsir M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa SIM Lazismu Jateng merupakan implementasi dari “memajukan Indonesia”.

“Salah satu implementasi dari memajukan Indonesia adalah memiliki terobosan dalam berbagai ranah, salah satunya adalah yang ditempuh Lazismu Jateng melalui SIM AL-Amilin ini,” ucap Tafsir.

Baca juga, Majelis Lembaga Persyarikatan Harus Diisi Anak Muda!

Ia juga berharap dengan adanya SIM Lazismu Jateng ini, para amil dapat bekerja lebih cepat dan efisien.

“Harapannya dengan SIM Al-Amilin Lazismu Jawa Tengah ini selain berkemajuan karena arahnya menggunakan sistem tentunya harus bisa menembus batas, bisa menjadi rujukan yang nantinya dapat diadopsi oleh Lazismu lainnya yang ada di Indonesia,” pungkas Tafsir.

Beberapa agenda yang diikuti peserta pada Bimtek SIM kali ini di antaranya : pengarahan dan materi urgensi SIM yang disampaikan Ikhwanushoffa selaku Manajer Area Lazismu Jawa Tengah, sosialisasi buku panduan pengarahan dan crosscheck keuangan yang masing-masing disampaikan oleh Faris Salahuddin Zakiy, dan Dwi Swasana Ramadhan sekalu Badan Pengawas Lazismu Jawa Tengah.

Dalam pendampingan implementasi SIM selain didampingi oleh vendor SIM beserta Bawas juga dipandu oleh masing-masing supervisor. Masing-masing supervisor sendiri mendampingi 5-6 kantor daerah/Lazismu daerah.

Salah satu peserta Bimtek delegasi Kota Pekalongan Fika Sholawati Dewi mengatakan, “Alhamdulillah sebagai salah satu yang diamanahi Lazismu daerah mencatat serta melakukan pelaporan keuangan sangat berterima dengan adanya SIM AL-Amilin sebagai sistem informasi keuangan Lazismu se Jawa Tengah. Saya rasa dengan SIM ini bisa menunjang dan mengendalikan operasi lembaga yang tadinya berbasis manual menjadi lebih sesuai dengan perkembangan sistem keuangan era ini.”

Ia menambahkan, “Dengan SIM ini juga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya fraud atau kelalaian person dalam melakukan proses transaksi. Pemisahan user dalam SIM ini berdasarkan divisi juga sangat penting, yang mana selama ini laporan keuangan dapat diproses tanpa history pemroses laporan yang dapat diakses. Adanya pemisahan juga penting sebagai bentuk kesadaran kami sebagai seluruh Amil untuk melaporkan dana yang sudah kami terima dari donatur untuk dilaporkan kembali sebagai bentuk pertanggungjawaban.”

Fika berharap dengan adanya SIM ini dapat menjadi media untuk melaporkan siklus transaksi penghimpunan dan penyaluran ZIS.

“Semoga SIM ini ke depan bisa menjadi media kami di Lazismu untuk dapat melaporkan siklus transaksi penghimpunan dan penyaluran dana ZIS yang mudah diterima bagi pembaca laporan lembaga, dan secara akuntabilitas diakui sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Fika.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE