JISRA Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Gelar Focus Group Discussion (FGD) Isu Eco-Bhinneka
PWMJATENG.COM, Surakarta – JISRA Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut dari proses pengambilan data tahap awal yang sebelumnya dilaksanakan menggunakan formulir daring. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Harris Solo (12/03/2022) diikuti oleh 18 peserta dari berbagai perwakilan baik dari tokoh agama, guru, komunitas lingkungan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Lingkungan Hidup, Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda.
Seluruh rangkaian FGD berlangsung lancar dan partisipan terlibat aktif terlebih isu yang diangkat dalam Eco-Bhinneka menjadi kebutuhan masyarakat Kota Solo.
“Kebergaman, keteraturan lingkungan hidup merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan terutama di Kota Solo,” ungkap Muqorrobin perwakilan Dikdasmen PDM Solo.
Ibu Veronica perwakilan dari tokoh perempuan Katolik yang turut hadir sebagai partisipan sangat mendukung dan antusias dalam FGD tersebut, “Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan ini karena mengangkat isu lingkungan hidup dan keberagaman yang menjadi kebutuhan masyarakat Kota Solo dan masyarakat masih sangat membutuhkan sosialisasi yang lebih lanjut.”
Kegiatan ditutup dengan mengumpulkan rekomendasi dari 18 tokoh yang menjadi representasi masyarakat Solo, agar dapat memberikan gambaran awal mengenai isu toleransi dan lingkungan hidup. Selain itu hasil dari FGD juga dapat memberi model dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam program Eco-Bhinneka agar lebih tepat sasaran.
Pemerintah Surakarta Sambut Baik Program Eco-Bhinneka sebagai Wujud Kerukunan dan Kelestarian Lingkungan Hidup
Pemerintah Kota Surakarta dalam hal ini diwakilkan oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyambut baik program Eco-Bhinneka yang memilih Surakarta sebagai salah satu wilayah pelaksanaan program tersebut. Hal ini diwujudkan dalam kehadiran dan keterlibatan pewakilan dari beberapa dinas tersebut dalam agenda Focus Group Discussion Baseline yang berlangsung di Harris Hotel Solo (12/3/22).
Tujuan dari program Eco-Bhinneka sejalan dengan program utama dari beberapa dinas tersebut, yang turut mendukung terciptanya lingkungan berkelanjutan dan hubungan antar masyarakat yang harmonis. Hal itu diungkap Budiyono, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Surakarta dalam proses diskusi, “Kota Solo dalam hal ini Dinas Lingkungan hidup mengapresiasi kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan karena sejalan dengan program kerja kami seperti penanaman pohon; pemberian bibit; sumur resapan; dan penanganan sampah kota. Kalau kita ingin membuat kota Solo lebih nyaman kita harus sama-sama semua stakeholder harus bekerja sama.”
Tri Widodo sebagai perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) juga menyatakan bahwa semua punya kekuatan besar dan peran besar dalam menjaga alam dan hubungan antar umat manusia.
Baca juga, Melalui Rakorwil, Lazismu Jateng Mantapkan SDM dan Sistem, Berikut Poretnya!
Dinas Pendidikan Surakarta memiliki program yang fokus dalam penanganan masalah lingkungan salah satunya dengan mengadakan lomba Adiwiyata dalam hal kerukunan dan nilai-nilai agama masih menjadi tugas yang harus ditindaklanjuti. Lestari sebagai perwakilan Dinas Pendidikan berharap masalah lingkungan hidup dan juga kerukunan perlu sinergitas antara pendidikan di rumah dan juga sekolah.
Sejalan dengan pernyataan tersebut Arif Dwi perwakilan Dinas Kesehatan Surakarta mengungkapkan, “Berbagai masalah lingkungan pada akhirnya akan bermuara di masalah kesehatan jadi ini tidak hanya tanggung jawab lokal. Namun tanggung jawab bersama dan global. Masalah perubahan iklim memunculkan berbagai masalah kesehatan seperti kekurangan gizi, stunting, penyakit menular. Perlu sosialisasi penggunaan plastik dan pengelolaan sisa sampahnya. Hal yang juga perlu menjadi perhatian adalah penanganan setelah penggunaan.”
“Perwakilan Pemerintah Kota Surakarta yang turut hadir dan merespon baik dalam diskusi siang hari ini, menjadi langkah positif yang dapat mendukung keberlangsungan program ke depannya,” ujar Surya Rahman Program Manager JISRA Muhammadiyah. (mtu)