Ketua Corps Mubalighat ‘Aisyiyah Jawa Tengah Launching Buku “Risalah Dakwah Kontemporer”
PWMJATENG.COM, Semarang- Bertempat di Gedung Dieng Balai Pelatihan Diklat SLB Semarang pada hari ahad (7/10/2018) dilaksanakan Launcing Buku “Risalah Dakwah Kontemporer” yang ditulis oleh Ketua Corps Mubalighat ‘Aisyiyah Jawa Tengah Dra. Ngamilah, M.Si.
Launching Buku tersebut disaksikan oleh 70 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Majelis Tabligh Se- Jawa Tengah, 22 Pengurus Majelis Tabligh PWA Jateng, dan Ketua Koordinator Majelis Tabligh PWA Jateng Sri Gunarsih, S.H, M.H. Dalam sambutannya Ngamilah menyampaikan tentang kegelisahannya bahwa banyak orang yang berkecimpung di bidang dakwah terutama penyuluh agama kadang-kadang meleset dari pedoman Al Quran dan As Sunnah.
“Karena banyaknya tantangan dari dalam diri dan dari internal pendakwah, penyuluh banyak yang tidak bisa mengendalikan syahwatnya, merasa paling benardan radikal. Hal-hal inilah yang mengusik hati saya sehingga terdorong untuk menulis buku ini” pungkasnya.
Saat ditemui di Semarang Ketua Majelis Tabligh PWA Jateng Hj. Lintal Muna, M.Ag menyampaikan perasaan haru dan bangganya ” Majelis Tabligh sangat mengapresiasi diterbitkannya buku Risalah Dakwah Kontemporer sehingga bisa membekali Mubalighat ‘aisyiyah dalam berdakwah di masyarakat yang pluralis, bisa luwes, dapat mengakomodir semua lapisan masyarakat, bisa diterima dengan menyenangkan, nyaman, dan berkemajuan” ucapnya.
Selain itu Lintal Muna juga menyampaikan harapannya semoga dengan launchingnya Buku Risalah Dakwah Kontemporer ini bisa menginspirasi anggota Majelis Tabligh yang lain untuk berfastabiqul khairat ikut menulis.
Buku Risalah Dakwah Kontemporer berisi tentang tantangan da’wah semakin meningkat dan kompleks seiring dengan kemajuan zaman. Persoalan yang dihadapi dalam berdakwah sekarang ini semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam mendapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan yang disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi. (noer)