Kreativitas Generasi Ulul Albab dalam Bingkai Fortasi
PWMJATENG.COM, SOLO – Mengawali tahun ajaran 2018/ /2019, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) atau yang lebih dikenal dengan Forum Ta’aruf dan Silaturahmi (FORTASI) pada 16 Juli -21 Juli 2018. Kegiatan ini diikuti sejumlah 47 siswa. Panitia MOPD tahun ini berusaha mengemas rangkaian acara dengan suasana yang sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya. Mengusung tema “Initial Moments in Creating Ulul Albab Generations”, para peserta tidak hanya diperkenalkan kultur sekolah namun juga diberikan beberapa motivasi menjadi generasi yang berkualitas.
Hari pertama MOPD diisi dengan pengenalan berbagai kultur yang ada di sekolah, antara lain adalah kultur keagamaan (pembiasaan kegiatan keagamaan sehari-hari), kultur kesiswaan (peraturan yang berlaku di sekolah), serta kultur kurikulum (kurikulum yang digunakan di sekolah). Hari kedua hingga hari kelima didominasi dengan seminar-seminar motivasi yang lebih mengedepankan kepada orientasisiswa di masa depan. Sedikit berbeda dengan kegiatan tahun ajaran sebelumnya, tahun ajaran ini siswa diberikan pengetahuan berbasis ekonomi kreatif yang dipersembahkan oleh IMAKU ART. Dipimpin oleh Mas Rahmat, siswa-siswi SMA Muhammadiyah Program KhususKottabarat Surakarta didoronguntukmenjadipribadi yang lebihkreatif. Siswadiajakuntukmenghiasdompet yang telahdisiapkandengnmenggunakan cat akrilik.
Mengajak para remaja untuk lebih kreatif memang memiliki tantangan tersendiri. Hal tersebut sejalan dengan pelatih dari IMAKU ART yang menyatakan bahwa dalam hal kreativitas anak-anak harus sedikit dipaksa untuk menggerakkan tangannya dalam menghias suatu benda. Mas Rahmat mengingatkan, “Dalam hal kesenian tidak ada yang salah jadi silahkan berkreasi sebebas mungkin.” Pada awalnya siswa-siswi susah untuk ‘menggerakkan tangannya’ namun setelah ‘dipaksa’ oleh para pelatih, siswa-siswi pun akhirnya dapat menggoreskan cat akriliknya dengan lincah.
Menurutpengakuan Mas Rahmat, pelatihankerajinantangantersebuttidakhanyabermanfaatuntukmelatihkreativitassiswatetapi juga dapatmelatihkepekaansiswadalammenciptakanlapanganpekerjaan yang kreatif. Hal tersebutsejalandenganpemikiran salah satupeserta FORTASI, Lathifah Az-Zahrodarikelas X IPA, yang menyatakanmendapatbanyakmanfaatdaripelatihantersebut, antara lain adalahmelatihkesabaran, ketelitian, kepekaankepadasesama, sertadapatmelatihsiswadalammenciptakanlapanganpekerjaan, khususnyapekerjaan yang berbasiskreativitas.
Sebagai acara puncak MOPD, Sabtu (21/7) kegiatanditutupdengan EXPOpenampilandariberbagaiekskulsepertiSaman, Etnikopekadariekskulmusik, basket, futsal, jurnalistik, dll.Kegiatan EXPO tersebut juga menghadirkanseorang founder GriyaSchizofrenia, Trianasebagai salah satupembicaradalam seminar Motivasi dan manajemendiri.
Kegiatan MOPD di SMA Muhammadiyah Program KhususKottabarat Surakarta inidiharapkandapatmemberikanmanfaatbesarbagisiswa-siswi di masa depan, menjadigenerasiululalbab yang berkualitassertatidakmelupakanadanya program ekonomiberbasiskreativitas. (*)