Berita

Hari Disabilitas Internasional 2025, Pakar UMS: Inklusivitas Adalah Identitas Moral

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Mewujudkan kampus inklusif merupakan tanggung jawab moral perguruan tinggi. Prinsip itulah yang terus dijalankan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD).

Menyambut Hari Disabilitas Internasional 2025, Ketua PSLD UMS Prof. Dr. Minsih, S.Ag., M.Pd. menegaskan pentingnya kampus-kampus di Indonesia mengedepankan inklusivitas.
Inklusivitas adalah identitas moral,” ujarnya saat ditemui di Gedung Induk Siti Walidah, Rabu (3/12/2025).

Menurut Minsih, inklusivitas tidak boleh dipandang hanya sebagai program tambahan atau indikator pemeringkatan. Inklusivitas adalah identitas akademik sekaligus amanah perguruan tinggi untuk memastikan hak pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas.

“Civitas academica harus membangun, merawat, dan mewujudkan inklusivitas itu sebagai bentuk kepedulian,” tegasnya.

Tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini, “Membina Masyarakat Inklusif untuk Kemajuan Internasional”, menjadi dasar kebijakan UMS dalam memperluas akses pendidikan yang adil.

UMS, lanjut Minsih, berkomitmen memberikan pelayanan prima bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Beragam fasilitas fisik telah disiapkan, mulai dari tangga ramp, elevator, parkir khusus, guiding block, hingga toilet khusus disabilitas.

UMS juga menghadirkan juru bahasa isyarat dalam sejumlah kegiatan akademik, salah satunya pada Masa Ta’aruf Penerimaan Mahasiswa Baru 2025.

Selain fasilitas fisik, UMS memperkuat layanan kesehatan dan pendampingan bagi mahasiswa melalui Student Mental Health and Wellbeing Support, Rumah Sakit UMS, Muhammadiyah Medical Center, serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri.

PSLD UMS juga menjalankan berbagai program:

  • pendampingan akademik mahasiswa disabilitas,
  • pelatihan keterampilan vokasional,
  • kelas bahasa isyarat,
  • penyuluhan dan edukasi inklusi,
  • pengembangan media pembelajaran ramah disabilitas.

Dalam memperluas jaringan, PSLD bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk PSLD Universitas Brawijaya, Komisi Nasional Disabilitas, PSLD Universitas Sebelas Maret, serta Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia.

Minsih optimistis fasilitas dan program tersebut akan membantu mahasiswa disabilitas mengembangkan potensi dan meraih prestasi tanpa diskriminasi.

“Semoga langkah-langkah ini menjadi ikhtiar kolektif untuk menghadirkan UMS yang semakin humanis, progresif, dan berada di garis terdepan dalam mewujudkan perguruan tinggi yang adil dan setara,” tandasnya.

Kontributor: (Gede/Humas)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE