
PWMJATENG.COM, Kudus – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menorehkan prestasi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional di Kuching, Sarawak, Malaysia. Kegiatan tersebut berlangsung pada 22 Agustus 2025 dengan menggandeng 20 universitas dari delapan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Australia, Inggris, Thailand, Kazakhstan, Prancis, dan Aljazair.
Tema besar yang diangkat adalah kesehatan. Pada hari pertama, kegiatan terpusat di Panti Wreda Rumah Seri Kenangan Kuching. Berbagai aktivitas dilakukan, mulai dari menyulam sebagai terapi kognitif bagi lansia untuk mencegah demensia, fisioterapi bagi mereka yang mengalami gangguan mobilitas, hingga permainan bingo dan menyanyi bersama. Suasana penuh keceriaan tampak karena para lansia menyambut dengan antusias.
Hari kedua, kegiatan berlanjut di Sekolah Menengah Al Amin. Fokus utamanya adalah penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya aktivitas fisik bagi remaja serta bahaya penggunaan vape. Selain itu, para pelajar juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Melalui kegiatan lintas negara ini, mahasiswa dan dosen tidak hanya memberikan penyuluhan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para pelajar sehingga kontribusi nyata di bidang kesehatan benar-benar dirasakan.
Baca juga, Kekerasan Membawa Mudarat
Rektor UMKU, Edy Soesanto, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa program ini menjadi bukti kontribusi nyata perguruan tinggi di level internasional. “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan universitas dari berbagai negara. Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran global bagi mahasiswa sekaligus dosen untuk meningkatkan kepedulian sosial dan kompetensi profesionalnya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Pusat Urusan Internasional dan Kerja Sama UMKU, Amalia Rahmawati, menilai kegiatan ini sangat penting dalam menumbuhkan kepekaan lintas budaya. Ia menyebut, mahasiswa bisa belajar langsung berinteraksi dengan masyarakat sekaligus mengaplikasikan ilmu sesuai bidangnya. “Hal ini sejalan dengan visi UMKU untuk mencetak lulusan yang berdaya saing internasional dan berkarakter unggul,” jelasnya.
Keikutsertaan UMKU dalam program pengabdian masyarakat internasional ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek bagi lansia dan pelajar di Kuching, tetapi juga membangun jejaring yang lebih luas antaruniversitas dunia. Kolaborasi semacam ini diharapkan memperkuat hubungan antarbangsa dalam bidang kesehatan dan pendidikan, sekaligus membuka peluang kerja sama baru di masa mendatang.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha