Meriah! Temu Haji Muhammadiyah 2025 di Makkah Gaungkan Dakwah dan Persaudaraan Internasional

PWMJATENG.COM, Mekah | Arab Saudi – Di tengah padatnya jemaah dari seluruh dunia yang memadati Kota Suci Makkah, semangat dakwah dan persaudaraan Muhammadiyah menggema dalam sebuah acara istimewa bertajuk Temu Haji Muhammadiyah 1446 H. Kegiatan yang digelar pada Kamis, 16 Dzulhijjah 1446 H atau bertepatan dengan 12 Juni 2025 ini, berlangsung di Musala Hotel Safwat Al-Sharooq, Raudhah, Makkah Al Mukarramah.
Mengangkat tema “Mabrur Hajiku, Berkah Negeriku”, acara ini diinisiasi oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi sebagai wadah silaturahim, refleksi ibadah haji, sekaligus penguatan gerakan dakwah lintas negara. Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi warga Muhammadiyah dari berbagai negara, termasuk dari tanah air, untuk saling bertukar gagasan dan merancang langkah ke depan.
Ketua PCIM Arab Saudi, Hanif Asaduddin, menyebut Temu Haji kali ini terasa lebih istimewa karena berlangsung di tengah ketatnya regulasi haji dari pemerintah Arab Saudi. “PCIM Arab Saudi harus terus menyesuaikan diri dengan berbagai peraturan baru terkait haji dan umrah,” ujarnya.

Hanif juga memaparkan bahwa PCIM Arab Saudi yang berdiri sejak tahun 2017 telah memiliki sekitar 100 anggota aktif. Organisasi ini menjalankan beragam aktivitas pelayanan umat, mulai dari pengelolaan zakat, infak, dan sedekah melalui Lazismu hingga mengembangkan usaha Batik Zam Zam Tower yang bekerja sama dengan Toko Suara Muhammadiyah.
Dalam acara tersebut, Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Diyah Puspitarini, menyampaikan sambutan mewakili Ketua Umum PP Muhammadiyah dan PP ‘Aisyiyah. Ia mengingatkan pentingnya menjadikan dakwah sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. “Melalui Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan organisasi otonom, semangat dakwah harus terus menyala,” tuturnya.
Baca juga, Indonesia Rumah Kita: Menguatkan Solidaritas di Tengah Krisis Multidimensi
Diyah juga menekankan bahwa haji sejatinya adalah cerminan dari seluruh dimensi ibadah seseorang. Ia menambahkan, “Kita harus semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.”
Selain itu, Diyah mengajak seluruh kader untuk memperkuat institusi keluarga sakinah. Ia melihat bahwa tantangan Muhammadiyah ke depan adalah bagaimana menghadirkan keluarga-keluarga yang harmonis dan tangguh di tengah masyarakat. “Keluarga adalah pondasi utama peradaban,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar pelaksanaan haji tahun ini dapat memberi dampak positif tidak hanya secara spiritual, tetapi juga sosial kebangsaan. Ia mengatakan, “Kita ingin negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang diberkahi dan dirahmati Allah SwT.”
Dalam forum yang penuh semangat itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara, Muhammad Qorib, turut menyampaikan kabar penting. Ia mengumumkan bahwa Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan digelar di Sumatera Utara pada tahun 2027. “Kami memiliki 27 Pimpinan Daerah Muhammadiyah di wilayah kami. Mohon doa dan dukungan agar Muktamar berjalan sukses,” ucapnya.
Salah satu hal menarik dalam Temu Haji ini adalah usulan dari KBIHU ‘Aisyiyah Surakarta mengenai pendirian hotel milik Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Arab Saudi. Mereka menilai, perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah yang sangat pesat di Indonesia sudah saatnya diperluas hingga ke Tanah Suci.
“Sudah banyak cabang dan amal usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Indonesia. Kini saatnya kita menapakkan jejak di Makkah dan Madinah,” ungkap salah satu perwakilan KBIHU.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha