PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 24 mahasiswa Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta menjalani uji kompetensi penting yang disaksikan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan “witness” yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UMPKU, Ahad, 11 Mei 2025, di ruang Smart Class UMPKU.
Acara witness ini digelar dalam rangka penambahan sembilan skema baru pada ruang lingkup sertifikasi LSP-P1 UMPKU. Turut hadir dalam penyaksian ini dua asesor BNSP, yakni M. Zubair selaku Ketua Asesor dan Yudhi Herutama sebagai anggota. Kegiatan witness menjadi langkah penting menuju legalitas penuh lembaga sertifikasi dalam menyelenggarakan uji kompetensi secara nasional.
Rektor UMPKU Surakarta, Weni Hastuti, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa LSP UMPKU telah resmi mendapatkan lisensi pada April 2025. “Artinya, mulai hari ini LSP UMPKU telah sah menyelenggarakan uji kompetensi bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Weni menjelaskan bahwa penyaksian ini bertujuan untuk menjamin proses sertifikasi berjalan sesuai standar BNSP. “Penyaksian dilakukan untuk memastikan bahwa proses sertifikasi yang dijalankan oleh LSP sesuai prosedur. Ini bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas sertifikasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Weni menekankan pentingnya bukti kompetensi dalam persaingan dunia kerja. “Sekarang, IPK saja tidak cukup. Harus ada bukti keterampilan, yaitu SKKNI dan sertifikat kompetensi,” ujar Weni lantang.
Dalam nada humor, ia menyamakan kedatangan tim BNSP seperti kedatangan mertua ke rumah. “Kita harus siap, rapi, dan percaya diri. Tapi tenang saja, ini bukan ujian. Ini pembuktian bahwa LSP UMPKU siap menjembatani mahasiswa masuk ke dunia kerja. Dari kampus langsung ke kompetensi, tanpa singgah dulu jadi pengangguran,” kata Weni, disambut senyum para peserta.
Baca juga, Keanekaragaman Hukum dalam Islam: Keteladanan Rasulullah dan Kebijaksanaan Para Sahabat
Sambutan Ketua Asesor BNSP, M. Zubair, menegaskan manfaat dari kegiatan witness ini. Ia menyebut bahwa LSP, BNSP, dan peserta uji kompetensi semuanya mendapatkan keuntungan dari proses tersebut. “LSP bisa meningkatkan kualitas dan kredibilitasnya. BNSP memastikan mutu sertifikasi tetap tinggi, dan peserta mendapatkan pengakuan kompetensi yang sah secara nasional,” jelasnya.
Zubair menguraikan bahwa kegiatan witness dilaksanakan melalui tiga tahap penting: pengecekan dokumen, pengecekan lokasi uji, serta penyaksian langsung pelaksanaan uji kompetensi. Dokumen yang diperiksa mencakup alat uji dan format penilaian asesi. Sementara tempat uji dinilai dari ketersediaan alat praktik dan perlengkapan pendukung lainnya. Puncaknya, pelaksanaan uji kompetensi disaksikan langsung oleh asesor kepada asesi.
Direktur LSP UMPKU, Heni Purwaningsih, menegaskan bahwa witness merupakan proses vital dalam menjamin kesesuaian pelaksanaan uji kompetensi. “Tujuan utama penyaksian ini adalah memastikan semua proses berjalan sesuai standar BNSP,” ujar Heni.
Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan UMPKU, antara lain Wakil Rektor I Ida Untari, Wakil Rektor II Fitrilya Munaaya, para asesor internal, serta seluruh pengurus LSP. Dengan partisipasi aktif dan kesiapan menyeluruh dari semua pihak, kegiatan witness ini diharapkan membuka jalan lebih lebar bagi mahasiswa UMPKU menuju dunia kerja profesional.
“Selamat bertugas kepada tim BNSP, dan tunjukkan performa terbaik untuk LSP UMPKU. Ini bukan sekadar formalitas, ini ikhtiar bersama agar generasi muda kita bukan hanya tahu, tetapi juga mampu,” pungkas Weni Hastuti.
Kontributor : Teguh
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
