Berita

15 Korban Kecelakaan Itu Ditolong oleh Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kendal

PWMJATENG.CON, KENDAL – ‘Deer..!’, suara tabrakan motor Honda Cyber H 344 NU dengan mobil Suzuki Elf nopol H 1066 HD. Sebuah kecelakaan karambol terjadi di jalan Pemuda Kendal, tepatnya di halaman kampus STIKES Muhammadiyah Kendal. Kecelakaan tersebut melibatkan 3 mobil, yaitu Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Suzuki Elf. Kecelakaan itu terjadi, sopir Elf, Ghozali diduga mengantuk. Karena suara benturan kedua kendaraan itu terdengar cukup keras, hampir seluruh mahasiswa berhampuran keluar dari ruang kampus untuk memastikan suara tersebut. Setelah 101 mahasiswa itu tahu terjadi kecelakaan lalu lintas, mereka segera menolong para korban. Terdapat 15 korban akibat kecelakaan yang mengerikan itu, 2 diantaranya adalah perempuan yang sedang hamil, sedangkan  korban lainya kebanyakan mengalami patah tulang, bahkan ada sebagian korban yang mukanya berlumuran darah.

Di atas adalah sebuah simulasi Basic Trauma Life Support – Basic Cardiac Lif Support (BTLS-BCLS), sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh STIKES Muhammadiyah Kendal bekerja sama dengan Jakarta Medical Services dan Trainig 119 (JMST), sebuah lembaga jasa yang memberi pelatihan tentang penanganan kedaruratan.

Sementara ketua STIKES Muhammadiyah Kendal, Sulastri menyampaikan, kegiatan BTLS-BCLS sebagai salah satu tahap akhir mahasiswa sebelum mereka diwisuda.

“Beberapa waktu lalu kami wajibkan setiap mahasiswa mengikuti Darul Arqam Purna, dilanjutkan dengan BTLS-BCLS selama 4 hari” kata Sulastri.

Menurutnya ke dua kegiatan itu sifatnya wajib, dan bagi mereka yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.

“Darul Arqam Purna sebagai bentuk loyalis terhadap persyarikatan melalui perkaderan IMM, sedangkan BTLS-BCLS adalah meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan dalam hal kegawatdaruratan” ungkapnya.

Sedangkan ketua panitia, Sri Hesti Sonyorini mengatakan, BTLS-BCLS dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta pelatihan perawat, bidan, dan dokter umum dalam bidang penanganan kedaruratan, trauma, dan jantung.

“Setelah mengikuti pelatihan BTCLS, peserta pelatihan, perawat, bidan dan dokter umum di harapkan mempunyai kemampuan dan ketrampilan tentang penanganan kedaruratan trauma dan jantung, serta mampu melaksanakan tugas atau menolong penderita Gpawat darurat seoptimal mungkin. Disamping itu juga untuk meningkatkan kemampuan dalam asuhan keperawatan pada klien dengan kegawatdaruratan di rumah sakit atau tempat kerja” beber Hesti ketika ditemui pada Senin (16/9) di ruang kerjanya.

Hesti menambahkan, seperti pada umumnya pelatihan terbagi dalam 2 sesi, yaitu teori dan praktek. Materi teori meliputi etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat system penanggulangan gawat darura terpadu, panduan hidup dasar, intial assessment, penatalaksanaan pasien dengan gangguang pernafasan dan jalan nafas, penatalaksanaan pasien akibat trauma kepala dan spinal, thorok dan abdomen, musculos ketelan dan luka bakar, penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler, penatalaksanaan pasien proses rujukan, dan triage pasien. (Fur/MPI Kendal)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE