Yang Tua Jangan Kalah, Siswa SD di Solo Ikuti Baitul Arqam
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sejumlah 140 murid kelas III dan IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan Baitul Arqam di sekolah setempat, Rabu – Kamis (9-10/11/2022)
Kegiatan Baitul Arqam merupakan salah satu bentuk pembinaan yang berorientasi pada ideologi Keislaman dan Kemuhammadiyahan. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini, yaitu “Meneguhkan Ideologi Keagamaan dalam Ibadah dan Kemuhammadiyahan”.
Taryanto, selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan Baitul Arqam untuk meningkatkan pemahaman keislaman, memahami hakikat Muhammadiyah, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip ibadah yang benar.
“Kegiatan ini diselenggarakan juga dalam rangka syiar muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan berlangsung di Kota Solo,” imbuhnya.
Saat pembukaan kegiatan, Taryanto mengawali dengan cerita sejarah terbentuknya nama Baitul Arqam dari salah satu sahabat Rasulullah Saw., yang bernama Arqam. Dari rumah sahabat inilah kegiatan pembelajaran agama dilakukan.
Mengawali kegiatan Baitul Arqam, murid membuat kreativitas dalam bentuk hasta karya buklet gerakan salat wajib.
Salah satu murid kelas IV, Zahra Stevia Noor Hafidza mengatakan sangat tertarik dan antusias mengikuti tahapan pembuatan buklet.
“Bagian yang tersulit saat kita diminta melipat kertas menjadi beberapa bagian kecil, tetapi saat kegiatan menggunting dan menempel terasa mudah karena aku bisa mengurutkan gerakan salat secara rapi,” imbuhnya.
Baca juga, Gencarnya Framing Calon PP Muhammadiyah, KH. Tafsir : Biarkan Sebagai Wacana
Kegiatan inti berikutnya diisi oleh Kak Damar selaku pendongeng dan motivator dalam acara ini. Dalam materinya, Kak Damar menyampaikan sebagai kader Muhammadiyah yang taat akan perintah Allah Swt., kita harus senantiasa meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw., di antaranya salat lima waktu, menjalin silaturahmi, dan patuh kepada kedua orang tua.
“Sebagai kader Muhammadiyah, kita jangan pernah melalaikan salat karena salat ibadah yang paling utama dan amalan yang akan dihisab pertama kali,” pesan Munyuk panggilan akrab boneka Kak Damar.
Supaya lebih berkesan, peserta juga mengikuti kegiatan jurit malam yang diisi dengan fun game mencari jejak kartu kata urutan gerakan wudu dan salat. Murid ditantang adrenalinnya menyusuri lorong gedung sekolah dalam keadaan gelap gulita mencari kartu kata sesuai instruksi permainan.
“Awalnya saya merasa takut mengikuti kegiatan fun game, karena sangat seru dan menantang akhirnya saya memberanikan diri menyusuri lorong sekolah bersama teman satu kelompok,” ungkap Muhammad Akmal Fauzi, murid kelas III.
Baitul Arqam ditutup dengan kegiatan refleksi diri. Murid diminta menuliskan harapan dan cita-cita sebagai kader Muhammadiyah yang siap memajukan bangsa di selembar kertas yang nantinya akan dibukukan dalam bentuk kliping.
Kontributor : Nikmah Hidayati