Wacana Kenaikan BBM, Fenomena Panic Frenzeis Merajalela
Oleh : Putra Rizqi Ma’ruf Fillah (Sekbid SPM DPD IMM Jawa Tengah Periode 2022-2024)
PWMJATENG.COM – Ketika masyarakat baru saja merayakan hari jadi Republik Indonesia yang ke 77. Masyarakat digemparkan dengan wacana kenaikan BBM. Wacana tersebut santer kita dengar di akhir bulan Agustus 2022. Wacana tersebut menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Keresahan tersebut memunculkan fenomena Panic Frenzies di kalangan masyarakat.
Panic Frenzies atau biasa disebut sebagai Panic Buying. Sebenarnya kedua istilah ini berbeda. Panic Frenzies merupakan fenomena masyarakat untuk membeli suatu barang sebagai antisipasi kenaikan barang. Sedangkan Panic Buying merupakan fenomena masyarakat membeli barang sebagai antisipasi kelangkaan barang.
Jadi fenomena yang terjadi di masyarakat saat mengantri BBM termasuk fenomena Panic Frenzies. Sebab yang menjadikan masyarakat membeli BBM secara serentak adalah adanya berita tentang kenaikan BBM sedangkan stok BBM masih mencukupi.
Beda halnya dengan fenomena yang terjadi ketika Covid-19 dimana pada saat itu masyarakat berbondong-bondong membeli masker. Mereka berbondong-bondong membeli masker bukan disebabkan oleh prediksi harga masker yang akan naik melainkan stok masker yang ada semakin berkurang karena banyak dicari oleh masyarakat.
Baca juga, Wacana Pemerintah : BBM Naik
Contoh lain fenomena Panic Buying adalah ketika terjadinya kelangkaan Minyak goreng yang terjadi pada bulan Maret 2022. Masyarakat memborong minyak goreng sebagai antisipasi stok minyak goreng yang beredar di masyarakat memang stoknya sedikit. Selain itu sebagai antisipasi persediaan ketika menjelang lebaran.
Fenomena Panic Frenzies banyak dijumpai di beberapa daerah tanpa terkecuali di Banyumas ,Jawa Tengah . Antrean panjang masyarakat untuk mengantri di SPBU di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu 31 Agustus 2022. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan BBM.
Santernya berita tentang kenaikan BBM menyebabkan keresahan di masyarakat sebab BBM merupakan salah satu kebutuhan fundamental masyarakat. ketika BBM mengalami kenaikan maka akan berpengaruh terhadap kenaikan di beberapa sektor. Dari sektor pangan sampai sektor transportasi akan mengalami kenaikan. Sektor transportasi akan menjadi sektor yang paling besar terkena dampak dari kenaikan BBM. Maka sangatlah tak etis ketika pemerintah akan tetap menaikan harga BBM sedangkan bangsa ini baru saja pulih dari keterpurukan pasca pandemi COVID-19. Pemerintah akan menciderai hati rakyat manakala wacana kenaikan harga BBM benar-benar direalisasikan.
Editor : M Taufiq Ulinuha