Terungkap! Aljazair Ajukan Resolusi PBB untuk Hentikan Pembunuhan di Rafah
PWMJATENG.COM, Semarang – Aljazair akan mengajukan draf resolusi PBB yang mendesak penghentian “pembunuhan” di Rafah setelah serangan Israel terhadap pejuang Hamas di kota Gaza yang padat tersebut. Pengumuman ini disampaikan oleh duta besar Aljazair pada Selasa (28/5), setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Menentang tekanan dari AS dan negara-negara Barat, Israel tetap melanjutkan serangan militernya ke Rafah, yang dipenuhi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran di bagian lain Gaza.
“Itu akan menjadi naskah yang pendek, sebuah naskah yang menentukan, untuk menghentikan pembunuhan di Rafah,” kata Duta Besar Amar Bendjama kepada para jurnalis.
Aljazair adalah negara yang meminta pertemuan mendesak pada Selasa di Dewan Keamanan, setelah serangan terjadi pada hari Minggu (26/5).
Seorang pejabat pertahanan sipil di Gaza mengatakan, serangan Israel di kamp pengungsi Rafah barat pada Selasa telah menewaskan setidaknya 21 orang lagi.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Duta Besar Aljazair tidak menjelaskan kapan resolusi itu akan diputuskan melalui pemungutan suara. “Kami berharap bahwa itu bisa dilakukan secepat mungkin, karena nyawa menjadi taruhannya,” ujar Duta Besar China, Fu Cong, menunjukkan harapannya bahwa pemungutan suara bisa dilakukan pekan ini.
“Sudah saatnya Dewan ini mengambil tindakan. Ini adalah persoalan hidup dan mati. Ini adalah persoalan kedaruratan,” kata Duta Besar Prancis, Nicolas de Riviere, sebelum pertemuan tersebut.
Dengan langkah ini, Aljazair berharap bisa menarik perhatian dunia untuk segera menghentikan kekerasan yang terus berlangsung di Rafah dan Gaza secara umum. Resolusi ini merupakan upaya nyata dari Aljazair untuk mendesak penghentian segera serangan dan perlindungan terhadap warga sipil yang menjadi korban dalam konflik ini.
Upaya Aljazair ini diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari berbagai negara di PBB untuk segera diimplementasikan dan menghentikan penderitaan warga Palestina di Gaza.
*Konten ini merupakan kerja sama pwmjateng.com dengan VOA Indonesia
