Tafsir: Muhammadiyah Akan Menjadi Korban Politik
PWMJATENG.COM – Kebumen, Pesta demokrasi akan digelar bulan april tahun depan semakin dekat, hal tersebut membuat Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Kebumen mengumpulkan beberapa calon legislatifnya (caleg) di Hotel Moetel, Kebumen (22/12/2018)
Sekira 30 caleg hadir dalam aara tersebut, juga dua narasumber yaitu, Tafsir, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng dan Khafidz Sirotuddin, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Jateng.
Dalam arahannya, Tafsir menyampaikan perlunya Muhammadiyah berperan netral aktif bukan netral pasif, “Ambil peran-peran kebangsaan ketika kita punya peluang, sekali lagi keputusan politik akan menentukan merah hijaunya kita. Kalau sampai warga Muhammadiyah tidak mengambil itu maka Muhammadiyah akan menjadi korban politik” tegasnya.
tafsir juga memberikan apresiasi kepada para kader yang sudah berani menjadi caleg, pasalnya untuk menjadi caleg butuh keberanian diatas rata-rata.
“Saya sangat apresiasi kepada teman teman yang berani nyaleg baik legislatif maupun bupati, karena ini orang-orang yang punya kelebihan yang keberaniannya diatas rata-rata, ada yang mengatakan, politik itu kan kotor, saya katakan dakwah ditempat kotor pahalanya lebih banyak dari pada ditempat bersih” tendasnya.
Bagi Tafsir politik itu sangat penting, maka Muhammadiyah perlu memahami peran hubungan Muhammadiyah dengan politik, Islam dan negara.
“Betapa pentingnya politik, karena dakwah dan politik, agama dan negara tidak bisa dipisahkan, oleh karena itu netralitas yang harus kita pahami di Muhammadiyah adalah netralitas aktif bukan netralitas pasif, oleh karena itu menjadi penting pencerahan dikalangan Muhammadiyah untuk memahami tentang hubungan posisi Muhammadiyah dan poilitik, islam dan negara” imbuh Tafsir.
Dakwah butuh payung politik, lanjutnya, dakwah butuh kekuasaan. Oleh karena itu kekuasaan harus diambil dengan segala kemampuan yang ada.” Pungkasnya.
Sementara ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, mengingingkan agar para kader yang menjadi caleg itu bisa bersinergi satu sama lain, agar bisa optimal dalam kontestasi pemilu 2019 nanti.
“Kita ingin ada optimalisasi peran-peran kebangsaan kader Muhammadiyah, bagaimana kader Muhammadiyah yang ikut kontestasi 2019 baik DPRD Kabupaten Kota atau pusat bisa bersinergi sehingga bisa optimal” ujarnya (*)