Suliswiyadi, Pengkhitmad Pendidikan Tanpa Batas
PWMJATENG.COM, MAGELANG – Kabar duka itu penulis terima ketika perjalanan dari Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menuju Kampus 1, pada saat saya hendak menghadiri sarasehan dengan teman –teman mahasiswa aktifis UNIMMA. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka dan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Dr. Suliswiyadi, M.Ag, MM, rektor visioner kami. Teriring doa semoga husnul khatimah; diterima seluruh amal ibadahnya; diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan dalam surga-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan kesabaran. Amin Ya Mujibas sailin.
Dr. Suliswiyadi, M.Ag, MM wafat pada Sabtu, 29 Mei 2021 Pk 10.05 WIB. Hari itu di rumah duka Jl Gatot Subroto, Pakelan Kota Magelang banyak para sahabat dekat almarhum melayat, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang. Pada hari itu, Civitas Akademika UNIMMA dan keluarga besar Muhammadiyah serta para takziyah dengan khusyuk menshalatkan jenazah. Semua menunjukkan kesaksian, betapa beliau semasa hayatnya adalah sosok yang dicintai dan dikenang jasa kebaikannya. Setelah itu para pelayat dari berbagai kalanganpun ikut melepas jenazah almarhum untuk selanjutnya dimakamkan di Pemakaman Giridarmoloyo Magelang.
Dalam suasana batin dan rasa kehilangan, satu sama lain berbagi pengalaman selama bergaul dengan Rektor UNIMMA ini. Pak Sulis, demikian panggilan akrabnya, dikenal sebagai sosok pekerja keras yang “energik dan di kenal di semua kalangan”. Beliau sangat akrab dan peduli dengan semua orang yang ditemui.
Pak Sulis sangat populer sebagai Pakar dan Konsultan Pendidikan. Beliau dikenal sebagai ahli dalam bidang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Maka menjadi tidak aneh pada saat Perguruan Tinggi baik PTN atau PTS dari Sabang sampai Meraoke sangat akrab dengan beliau. Selain Perguruan Tinggi, Pak Sulis juga dikenal di lembaga pendidikan menengah, karena beliau juga pernah aktif di Dewan Pendidikan dan juga Pendidikan Anak usia Dini sebagai Asesor PNF. Di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) beliau sangat dikenal luas. Hal ini terlihat pada saat Takziah Virtual. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (Majelis Dikti) Prof. Dr. Lincolin Arsyad menyampaikan dengan terbata-bata tentang sosok Pak Sulis. Para pimpinan PTMA seluruh Indonesia yang diwakili dari berbagai propinsi juga memberikan kesan mendalam yang sangat berpesan dan pesan yang sangat berkesan, yang membuktikan bahwa Hampir semua Pimpinan PTMA sangat akrab dengan beliau.
Kemampuan manajerial dan pergaulannya yang luas membuat dirinya banyak dipercaya Majelis Dikti PP Muhammadiyah untuk menyukseskan tugas-tugas yang berkenaan dengan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu di PTMA, sehingga di sering dijadikan rujukan utama dalam membangun sistem mutu di Perguruan Tinggi. Disamping juga menjadi konsultan di beberapa PTN dan PTS. Beliau adalah tokoh lokal yang selalu berfikir gbobal dan dikenal banyak kalangan di dunia pendidikan secara nasional, terutama di PTMA.
Almarhum semasa hidupnya melekat dengan Universitas Muhammadiyah Magelang. Beliau tak pernah menghindar dari tugas berat yang dibebankan Peryarikatan. Bagi Pak Sulis tugas apapun yang beliau amanatkan Majelis Dikti PP Muhammadiyah merupakan amanat dan pengkhidmatan dirinya. Hal ini dibuktikan dengan komitmen beliau jika ditugaskan Muhammadiyah ditunaikannya dengan baik. Almarhum dapat dikatakan sebagai sosok pengkhidmat. Tugas terakhir yang sedang diimpikan beliau bagi UNIMMA namun ajal menjemputnya ialah membuat Tower UNIMMA 12 lantai.
Sebagai orang yang lebih muda dan banyak berinteraksi dengan Pak Sulis, saya banyak belajar dari beliau. Pak Sulis adalah pembelajar tanpa batas. Banyak Short Cousre yang diikuti, salah satunya yang menobatkan dia menjadi salah satu Asesor TUV Rheinland sejak Tahun 2016 sampai sekarang. Bahkan setelah dia menempuh Pendidikan Doktor (S3), beliau masih sempat kuliah lagi di Program Magister, dalam bidang SDM.
Pak Sulis adalah sosok yang bersahaja, gigih, kretaif, penuh prestasi di bidang pendidikan. Dalam kontek pengembangan pendidikan, saya banyak belajar dari beliau. Sejak belajar bagaimana cara mengembangkan lembaga pendidikan sampai pada cara mengembangkan SDM. Orang mengenal beliau cara berfikirnya Out Of The Box. Maka orang mengatakan bahwa beliau selalu berpikiran maju. Disamping itu juga bahwa Pak Sulis adalah tokoh yang inklusif, dan diterima banyak pihak. Para pelayat dari berbagai kalangan dan karangan bunga yang dikirim dari berbagai kalangan dari penjuru tanah air membuktikan bahwa Beliau adalah sosok inklusif dan diterima di semua kalangan. Beliau juga dikenal tidak egois di dalam mengambil sebuah keputusan karena selalu mengahargai usulan dan masukan orang lain dan selalu memberikan bimbingan dan mengarahkan.
Generasi muda Muhammadiyah dapat belajar dari pengkhidmatan almarhum yang tiada lelah untuk Persyarikatan. Berkhidmat di Persyarikatan tak pernah pilih-pilih, apakah berat atau ringan, ketika menjabat atau tidak. Jabatan tidak pernah dikejar atau diusahakan, namun manakala Muhammadiyah memanggil maka ditunaikan penuh kesungguhan. Muhammadiyah sangat kehilangan sosok pengkhidmat ini.
Bagi saya, Pak Sulis adalah sosok inspirator dan motivator dalam bidang pendidikan. Hampir setiap perbincangan dengan teman teman bahkan canda beliau mampu nmemberikan inspirasi kami sebagi dosen muda agar selalu giat dan rajin dalam berkarya dan memberi motivasi kepada kami dalam hal salh satunya adalah agar kami tidak berhenti belajar. Beliau selalu menekankan bahwa belajar dan pendidikan itu merupakan hal terpenting.
Kata teman teman, Pak Sulis Setiap kali berpapasan orang, Beliau selalu menyapa atau membalas sapaan dengan senyuman atau anggukannya. Ketika ngobrol dengan, beliau selalu menayakan kabar. Teman teman dosen, tenaga kependidikan, pembantu pelaksana, Satpam menceritakan tentang sosok beliau yang tidak pernah memandang status orang di hadapannya. Beliau melihat semua orang sama, tiada bedanya. Padahal beliau belum tentu mengenali mereka dengan baik.
Hampir genap dua puluh lima tahun saya mengenal beliau, sejak saya mahasiswa sampai sekarang. Sungguh terasa singkat perjumpaan dengan beliau. Meskipun begitu, kami sangat terinspirasi dengan sepak terjang beliau. Selamat menuju keabadian Pak Sulis. (Dr. Imron, MA – Dosen Pascasarjana UNIMMA)