PWMJATENG.COM, Semarang – Ratusan kader IMM se-kota semarang menyelenggarakan aksi solidaritas untuk warga Wadas di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat (18/2). Aksi ini diselenggarakan sebagai bentuk pernyataan sikap dari IMM atas dugaan tindak represif yang dilakukan aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, sejak 8 Februari 2022 lalu.
Aksi ini diikuti oleh kader IMM dari 18 komisariat yang ada di Semarang. Selain itu ada pula perwakilan dari PC IMM Kendal dan PC IMM Tegal yang turut menyuarakan sikap terkait perampasan ruang hidup di Wadas.
“Ketika ruang-ruang demokrasi ditutup, tidak ada partisipasi publik, dan penindasan terus dilakukan; maka tidak ada kata yang pantas untuk dikatakan selain lawan! Tidak ada perjuangan yg sia-sia,” ujar Arif Afruloh, Ketua Umum PC IMM Kota Semarang ketika menyampaikan orasinya.
Awalnya, massa aksi berkumpul di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah pukul 14.00 WIB. Kemudian massa bergerak ke Kantor Gubernur Jawa Tengah untuk menyampaikan tuntutan dan sikap.
Yumi Sazuana, salah satu massa aksi turut menyampaikan penolakannya terhadap tambang di Wadas.
“Saya warga luar Jawa dan di tempat saya itu juga dibangun tambang; jadi saya tahu betapa besarnya dampak dari tambang itu sendiri mulai dari ancaman longsor, banjir, kurangnya air bersih, dan dampak buruk lainnya; saya jelas tak ingin warga Wadas merasakan itu,” ujarnya.
Baca juga, IMM se-Kota Semarang Geruduk Gubernuran, Berikut Tuntutan Mereka
Perwakilan massa aksi menyampaikan orasi secara bergantian. Selain itu ada pula pembacaan puisi berjudul Jembatan karangan Sutardji Calzoum Bachri. Massa aksi juga mengekspresikan sikapnya melalui lagu-lagu yang berisi kritik kepada pemerintah.
Selain orasi dan teatrikal, IMM se-Kota Semarang juga menyerahkan kajian akademis terkait kasus yang berkembang di Wadas. Kajian itu berisi telaah komperhensif yang dilakukan oleh PC IMM Kota Semarang mengenai kasus wadas dan hubungannya dengan ekologi; politik; dan developmentalisme.
Pada akhir kegiatan, massa aksi menyanyikan lagu-lagu perjuangan sambil mengepalkan tangan kiri ke atas sebagai simbol perjuangan. Setelah itu dilakukan doa bersama untuk warga Wadas dan pernyataan sikap IMM se-Kota Semarang yang dipimpin oleh Ketua Umum PC IMM Kota Semarang.
(Amilia & Wilma)
