Sigap Hadapi Bencana, MDMC Jateng Adakan Latihan Gabungan

PWMJATENG.COM, PEMALANG – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah menggelar operasi darurat bencana dalam latihan gabungan (latgab) relawan Muhammadiyah se-Jawa Tengah 25-27 November 2016 di Moga Pemalang.
Latgab yang ke-4 ini diikuti oleh lebih kurang 450 orang. Menurut Fathul Faruq selaku Direktur Latgab menyebut bahwa latihan gabungan inidi ikuti oleh relawan dengan kualifikasi kemampuan di bidang SAR (Search And Rescue), Medis, Psikososial, Dapur Umumdan Manajemen Posko.
βMereka harus digembleng dengan keras dalam situasi dan kondisi yang serba terbatas untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Kesuksesan operasi darurat bencana sangat ditentukan oleh kerjasama antar relawan dari berbagai kualifikasi tersebutβ.
Latihan gabungan inimenguji pengetahuan dan ketrampilan relawan Muhammadiyah dalam menyelesaikan tugas operasi pesawat jatuh, banjir bandang dan tanahlongsor di tigalokasi yang berbeda.
Latihan gabungan diskenariokan seperti pada kejadian yang sesungguhnya dengan mendatangkan βpengungsiβ dan βkorbanβ dari warga setempat.
Dari pantauan langsung di lapangan selama pelaksanaan latihan gabungan ini seluruh peserta tidakdi perbolehkan mengaktifkan handphone.βKami menskenariokan bahwa semualokasi operasiini tidak ada sinyal handphones ama sekali. Seluruh komunikasi dalam operasi ini menggunakan radio amatir. Jika terjadi hal-hal emergensi sudah kami siapkan telepon satelitβ. Operasi darurat bencana terbagi dalam beberapa lokasi di desa Cempaka Wulung dan Desa Banyumudal, KecamatanMoga.
Menurut Naibul Umam Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah MDMC Jawa Tengah latihan gabungan ini diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2010, 2012, 2014 dan kali ini tahun 2016 diadakan untuk yang keempat kalinya. βRelawan Muhammadiyah harus tangguh. Mereka harus terus menerusdi gembleng melalui berbagailatihan. Ini penting untuk membentuk karakter relawan yang sesungguhnyaβ
Latihan gabungan juga melibatkan rumah sakit PKU Muhammadiyah Moga sebagai rumah sakit rujukan βkorbanβ bencana. Beberapa pengunjung rumah sakit dibuat kaget ketika beberapa mobil ambulance mengantar pasien. Beberapa diantaranya βtertipuβ karena dikira itu pasien sungguhan.
Salah seorang pengunjung yang tidak bersediadi sebutkan namanya mengaku terkaget-kaget ketika dari ambulance keluar pasiendengan luka-luka tertusuk batang kayu di perut. βawalnya saya kira itu sungguhan ternyata sedang ada latihanβ.
Menurut penuturan dokter Mohammad Maezi yang menjadi pengawas dan pengendali latihan mengatakan bahwa dalam latihan seperti ini harus disiapkan βkorbanβ sebagaimana kejadian sesungguhnya untuk menguji seberapa tingkat pengetahuan dan ketrampilan peserta menangani korban. Bahkan termasuk petugas medis rumah sakit juga harussiap menerima korban bencana di tengah-tengah kesibukan layanan harianβ
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini selalu diguyur hujan. Namun demikian tidakmenyurutkan antusias dan semangat relawan untuk berlatih dengan sungguh-sungguh.
Kegiatan latihan gabungan relawan Muhammadiyah se Jawa Tengah dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) JawaTengahΒ Prof. Daelamy.
Dalam sambutannya, Daelamy mengingatkan agar relawan Muhammadiyah terus menempa diri dan mau belajar demi kemajuan dan peningkatan kualitas layanan kepadaumat. Latihan gabungan relawan Muhammadiyah Jawa Tengah ini diikuti oleh kurang lebih 450 peserta termasuk warga setempat dan beberapa peserta dari luarwilayah Jawa Tengah. (NaibulUmam)