Semangat Filantropi Mengembangkan Dakwah
PWMJATENG.COM- semarang, Semangat philantropi di lingkungan PCM di Kota Semarang masih perlu dibangkitkan. Kesimpulan ini diambil berdasarkan tingkat kehadiran dari beberapa kali pertemuan mengundang pimpinan kantor layanan (KL) ZIS tingkat PCM. Kegiatan filantropi penting guna mendukung dakwah Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting.
Pertemuan KL dilaksanakan pada hari Sabtu, 28/7/18. Bertempat di aula gedung dakwah Muhammadiyah Kota Semarang. Dihadiri oleh 6 utusan cabang dari 18 PCM yang terdaftar di PDM Kota Semarang. Pertemuan dipimpin oleh ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Semarang, drs. Azis Sholeh yang dihadiri oleh Pembina Lazismu, drs. Yusuf Hidayat, dan oleh beberapa pengurus BP.
Guna membangkitkan semangat philantropi di tingkat kantor layanan, pagi itu menghadirkan direktur Lazismu Jateng, Agus Alwi Mashuri. Dianalogikan dengan sholat berjamaah, hal pertama yang harus di lakukan adalah menata shaf, meluruskan barisan. Setiap pekerjaan harus dimulai dengan keteraturan, diikuti dengan ketertiban dan ditunjukkan dalam kerjasama dan kebersamaan. Begitu juga semestinya yang dilakukan di dalam pengelolaan ZIS. Mulai dari pimpinan tertinggi sampai bawahan terendah, harus menjalankan komitmen yang sama melaksanakan zakat, infaq dan shadaqah di Lazismu. Demikian isi pesan yang disampaikan Alwi.
Pembina Lazismu, drs. Yusuf Hidayat dalam amanahnya menyampaikan bahwa semangat pengelolaan ZIS perlu didasari dengan kesadaran melakukan ibadah, yang ditujukan semata mata karena menjalankan perintah Allah. Bukan didorong oleh keinginan mengumpulkan harta, karena pada dasarnya harta yang dititipkan kepada amil adalah milik Allah. Amil di Lazismu harus amanah dalam menjalankan pengelolaan ZIS, kelak semua harta titipan ini harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Yusuf menandaskan, kalau sudah bersedia menjadi amil di Lazismu maka harus konsisten, istiqomah mengikuti pola dan aturan yang telah ditetapkan oleh Lazismu pusat, tidak ada pilihan lain.
Sementara itu Ketua BP Lazismu, Azis Sholeh menyampaikan bahwa agenda yang paling dekat saat ini adalah melaksanakan ibadah Qurban, Lazismu mendistribusikan hewan qurban ke daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan juga ke daerah pakumis (padat, kumuh dan miskin). Selain itu Lazismu mengolah daging qurban menjadi rendang dalam kaleng, untuk persediaan bantuan darurat bencana. Karena berdasarkan pengalaman dalam penanganan bencana, salah satu kebutuhan yang paling sulit adalah lauk siap saji.
Yusuf menambahkan bahwa persyarikatan Muhammadiyah memandang perlu mengelola qurban ini menjadi sarana dakwah. Dakwah dimaksud adalah upaya mengembangkan jamaah di cabang dan ranting melalui kegiatan qurban. Hewan qurban bisa didistribusikan ke ranting dan calon ranting Muhammadiyah dalam bentuk hewan hidup, agar mereka bisa melakukan kegiatan dan menambah syiar. Pelaksanaan qurban di ranting dikelola oleh kader-kader yang ada di ranting tersebut. (cak San)