Rozihan ; Orang yang Bertaqwa Itu Nyah Nyoh
PWMJATENG.COM, KENDAL – Alqur’an itu bukan tulisan, melainkan suara yang didengarkan, yaitu wahyu Allah disampaikan melalui malaikat Jibril yang didengar langsung oleh Nabi Muhammad dan disimpan dalam hati maka salah satu Amal usaha Muhammadiyah adalah pengajian yang didalamnya harus ada suara untuk didengarkan agar seluruh jamaah memahami. Dan di dalam pengajian Muhammadiyah biasanya ada sneack, makanan yang berfungsi untuk menjinakkan pendengaran, menangkap suara Al qur’an dan sabda Rasulullah untuk diimplementasikan dalam kehidupan supaya menjadi orang yang baik, bertaqwa kepada Allah dan orang yang bertaqwa bukan mereka yang khutbahnya bergema, bukan mereka yang puasa sunahnya rajin, hebat, dan bukan yang sujudnya dalam sholat panjang dan lama, tetapi mereka yang bertaqwa adalah bersedia menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan mudah, bersodaqoh dengan lomo, nyah – nyoh. Demikian kata wakil ketua PWM Jateng, Dr. H. Rozihan, SH, M. Ag Sabtu (30/6) di Six Water Games Weleri, Kendal.
Di hadapan jajaran pegawai RSI Muhammadiyah Kendal Rozihan menjelaskan, karakter orang beriman dan bertaqwa adalah mereka yang dekat kepada Allah dan dekat dengan sedekah dan banyak temannya. Sifat nyah – nyoh, lomo biasanya dilakukan mereka yang punya kepentingan, ingin mendapat balasan oleh Allah maupun masyarakat banyak. “ Ada orang yang ingin menjadi pejabat, bupati melalui Pilkada dan saya sarankan agar ruang bangunan sekolah Muhammadiyah diselesaikan, dan segera dilakukan, teriring dengan do’a akhirnya calon Bupati itu menang dalam Pilkada “ katanya menceritakan calon kepala daerah yang membantu AUM Muhammadiyah. Masih terkait dengan orang bertaqwa, wakil ketua pembina Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Jateng tersebut meminta sifat dermawan juga harus ada pada setiap anggota Muhammadiyah. “ Ummat Muhammad yang ada di dalam Muhammadiyah dengan amal usahanya yang semakin berkembang salah satu penyebab adalah karena anggotanya lomo, bloboh, dermawan, berinfaq “ katanya.
Menyinggung tentang halal bi halal, dosen Unissula tersebut menyatakan bahwa halal bi halal adalah tradisi Indonesia yang tidak ada perintah dan tidak ada pula larangan dalam al qur’an maupun sunnah “ Halal bi halal itu bukan persoalan bid’ah, tetapi urusan muamalah, hubungan antar manusia yang dikemas dalam bahasa Arab.” Ujarnya, “ maka perlu difahami “ lanjut Rozihan, “ bahwa manusia itu lemah fisik, akal, dan hatinya, serta rentan terhadap penyakit dan selama Ramadhan diobati dengan berbagai ibadah dan menjelma bersih, suci di iedul fitri, seperti bayi.” Menurut Rozihan lagi, bahwa orang yang suci itu memahami kondisi orang lain dan menghilangkan dendam kepada orang lain pula.
Turut hadir dalam acara tersebut jajaran anggota PDM Kendal dan jajaran MPKU PDM setempat. Ketua PDM Kendal, KH. Muslim menilai halal bi halal yang diselenggarakan oleh RSI sebagai media untuk mencairkan kebekuan, mengurai benang kusut. “ Manusia itu boleh marah, dipersilahkan kecewa, karena itu ujian, kita bukan malaikat, maka sejauh mana kita bertahan dan melampoi dalam menghadapi cobaan, jika berhasil mendapat kasih sayang Allah, jika gagal kita semakin gendeng, dan blaik, “ pungkasnya ( Dyah Anggraeni/MPI Kendal )