Beritamdmc

Respons Gempa ‘Mematikan’ Maroko, Muhammadiyah Rancang Tim Bantuan, Akankah EMT Kembali Mengudara?

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Gempa bumi Maroko berkekuatan magnitudo 6.8 SR pada Jumat (8/9) lalu, kini telah mencapai hingga 2.012 jiwa meninggal dunia dan 1.832 jiwa terluka parah. Sebagaimana yang dilansir oleh Morocco World News, gempa tersebut diyakini menjadi gempa paling mematikan dalam beberapa dekade yang telah meluluhlantakkan pemukiman penduduk dan infrastruktur. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko merespon cepat dan sampaikan kerjasamanya dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah untuk bentuk tim bantuan dan rancang kebutuhan mendesak di lokasi terdampak.

Dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif dan tepat waktu, PCIM Maroko berencana untuk mengoperasikan tim bantuan selama 14 hari dalam fase tanggap darurat.

“Tim ini akan fokus pada pendistribusian kebutuhan dasar, makanan, air bersih, dan perlengkapan kesehatan kepada warga yang terdampak,” ungkap Jundi Abdurrahman, PCIM Maroko.

Selain itu, PCIM Maroko juga akan berfokus pada program dukungan kepada kelompok rentan di antaranya ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, lansia dan disabilitas.

Kerja sama ini juga disambut dengan sigap oleh H. Budi Setiawan S.T, Ketua MDMC PP Muhammadiyah untuk rapatkan aksi bantuan atas bencana yang melanda di Maroko.

“MDMC mencoba berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan juga pemerintah, sejauh mana kemungkinan kita ikut membantu meringankan duka warga Maroko,” jelasnya.

Baca juga, Pengajian Ahad Pagi: Berjamaah dan Berorganisasi

Budi juga menyampaikan belasungkawanya atas bencana yang terjadi.

“Sebagai warga yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, MDMC menyampaikan rasa duka dan empati yang mendalam atas musibah di Maroko,” lanjutnya.

Adapun PCIM Maroko sendiri berupaya untuk menjangkau kebutuhan korban terdampak dengan lebih dalam melalui komunikasi dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Hilal Ahmar di Chichaoua. Sebagaimana dilaporkan bahwa gempa bumi dirasakan hampir diseluruh bagian negara Maroko termasuk Provinsi Al-Haouz, Taroudant, Chichaoua, Ouarzazate, Marrakech, Azilal, Agadir, Cassablanca dan Youssoufia. Dengan korban terbanyak 694 jiwa meninggal dunia berasal dari Provinsi Al-Haouz.

Saat ini upaya kaji cepat tengah dilakukan oleh MDMC dan PCIM Maroko untuk menentukan bantuan yang efektif di lokasi terdampak.

Berkenaan dengan informasi mengenai pengiriman bantuan Tim Kesehatan Muhammadiyah (Emergency Medical Team/EMT), menurut informasi yang redaksi dapatkan, wacana tersebut masih dalam kajian. Sebagaimana kita tahu, Tim EMT Muhammadiyah sendiri pada gempa di Turkiye beberapa bulan yang lalu turut serta menjadi Tim Kemanusiaan Indonesia (INA-EMT).

Hingga saat ini, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Maroko Hasrul Azwar, masih berkoordinasi dengan Pemerintah setempat dan Pemerintah Indonesia di Jakarta.

Kontributor: Budi Santoso

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE