Berita

Respon Tanah Bergerak di Bogor, Muhammadiyah Rencanakan Program Tanggap Darurat

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang terjadi 14 September 2022 lalu berdampak cukup parah terhadap permukiman warga.

Tak kurang dari 268 KK dengan total 998 jiwa harus mengungsi karena rumah mereka sudah tidak bisa di gunakan lagi.

Sebagian dari mereka terpaksa mengungsi ke posko pengungsian yang sudah disiapkan oleh BPBD Kabupaten Bogor dan ada juga yang ke rumah kerabat yang dirasa tempatnya aman.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan masa tanggap darurat bencana tanah bergerak di Bojong Koneng sejak tanggal 15 September 2022 silam dan berlaku selama 2 pekan.

Menyikapi bencana tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bogor menerjunkan relawan untuk membantu warga terdampak.

Sabtu (24/09) relawan Muhammadiyah dari RS PKU Cilengsi dan RS PKU leuwiliang melaksanakan layanan kesehatan kepada warga terdampak di posko pengungsian BPBD Kabupaten Bogor di Kampung Curug.

Reza Kurniawan, Ketua MDMC Kabupaten Bogor mengatakan pihaknya memberi layanan kesehatan gratis untuk warga penyintas dan para relawan dari BPBD maupun Tagana. “Ada 18 orang yang tadi kami layani,” katanya.

Baca juga, Kunjungi UMS, SMK Muhammadiyah 1 Keling Berikan Wawasan kepada Siswa Soal Perguruan Tinggi

Selain layanan kesehatan, MDMC Kabupaten Bogor dengan dukungan Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh (Lazismu) setempat juga memberi bantuan logistik kepada warga penyintas.

Rencana Program Tanggap Darurat

MDMC dan Lazismu Kabupaten Bogor didukung oleh MDMC Jawa Barat serta MDMC Bekasi dan Depok melaksanakan Workshop Penanganan Bencana Pergerakan Tanah dengan nara sumber dari MDMC PP Muhammadiyah.

Hasil dari workshop tersebut disepakati rencana program respon tanggap darurat bencana tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang akan dilaksanakan dari 25 September hingga 25 Desember 2022.

“Rencana tanggap darurat ini kami harapkan outputnya nanti adalah pertama terpenuhinya kebutuhan dasar warga terdampak di bidang hunian, pangan, kesehatan,” Reza Kurniawan menambahkan.

Kemudian, lanjut Reza, kondisi psikososial warga bisa kembali bangkit, baik dewasa maupun anak- anak dan anak-anak bisa kembali sekolah secara normal.

Untuk mewujudkannya, MDMC bersama Lazismu Kabupaten Bogor dengan dukungan dari MDMC Wilayah Jawa Barat, Depok dan Bekasi akan melaksanakan berbagai program.

MDMC

“Secara garis besar kami merencanakan dua program yaitu pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan membantu menfasilitasi layanan kesehatan,” imbuh Reza.

Lebih detilnya, Reza Kurniawan mengungkapkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar terdiri dari pembangunan Hunian Sementara, pemberian bantuan bahan pangan dan pemberian bantuan tunai untuk kebutuhan anak usia 0-5 th

“Sedangkan untuk membantu menfasilitasi layanan kesehatan, kami merencanakan untuk mengirim tim medis seminggu sekali dan dukungan tim psikososial,” ujarnya.

Agar semua program itu bisa terlaksana, Reza Kurniawan meminta dukungan semua elemen masyarakat sehingga warga terdampak bisa terbantu dengan program-program dari Muhammadiyah.

“Masyarakat bisa berpartisipasi mendukung program-program kami dengan berdonasi melalui Lazismu Kabupaten Bogor, Rek BSI 816 683 7950 atas nama Lazismu Kab. Bogor, kontak person Imam Akbari di nomor 085810339000,” pungkasnya.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE