Rektor UMS : Keikhlasan Perjuangan, dan Pengorbanan yang Kuat Menjadi Jalan Ketaqwaan
PWMJATENG.COM, SOLO – Rangkaian ibadah Idul Adha yang telah dilakukan bukanlah sekedar ritual saja, akan tetapi terdapat ibrah yang dapat diambil dan dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan beragama.
Demikian simpulan tausiyah Prof Dr Sofyan Anif, Rektor UMS dalam rangkaian agenda Qiyamul Iail dan doa yang diprakarsai BPSDM dan LPPIK UMS pada Jum’at (23/07/2021) dinihari tadi, melalui zoom meeting. Sofyan Anif mengungkapkan jika melihat sejarah dari Idul Adha, akan melahirkan sebuah kesatuan nilai terutama berkaitan dengan keikhlasan, pengorbanan dan perjuangan panjang yang menjadi sebuah karakter orang bertaqwa. “Artinya dalam menuju taqwa perlu ikhlas, perjuangan dan pengorbanan yang tinggi.”
Dia juga mengutip sejarah Siti Hajar yang ditinggalkan di padang pasir yang tandus oleh Nabi Ibrahim semata-mata hanya untuk Allah, Siti Hajar bahkan rela ditinggal di padang pasir yang tandus jika itu memang perintah Allah, dan disitulah Allah mengganti kebaikan-kebaikan keluarga Ibrahim.
Menurutnya ada beberapa pelajaran dari berqurban :
1. Qurban adalah seagai ungkapan kepatuhan dan ketaatan
2. Qurban sebagai tuntutan perjuangan
3. Qurban sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah
4. Qurban sebagai bentuk kepedulian sosial
Sofyan Anif juga memaparkan, eksistensi hidup orang ditentukan oleh kesadaran diri untuk berkurban dan mengabdi “Karena itu Islam mencintai kesejahteraan bersama dengan mambawa suasana perdamaian yang aktif sehingga dalam struktur hukumnya menempatkan perintah berqurban sebagai semangat yang harus ditumbuh kembangkan dalam hati seetiap orang yang beriman,” ujar rektor.
Diakhir tausiyahnya ia berpesan untuk ikhlas dalam melakukan tindakan sehingga hal itu menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT, dan juga civitas akademika UMS diingatkan untuk dapat mengambil pelajaran dari setiap ibadah yang dilakukan. (Atta Humas)
