Berita

Puluhan Guru MI Wonogiri Dalami Konsep “Kurikulum Berbahasa Cinta” Sambut Tahun Ajaran 2026/2027

PWMJATENG.COM, WONOGIRI — Sebanyak 90 guru dari 15 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Wonogiri mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) MI Gugus Ibnu Sina pada Sabtu (15/11/2025) di MI Asmaul Husna Wonogiri. Forum ini membahas dua agenda utama: persiapan implementasi kurikulum tahun ajaran 2026/2027 dan pendalaman konsep kurikulum berbahasa cinta sebagai pendekatan pembelajaran humanis.

Pengawas Madrasah Kabupaten Wonogiri, Aris Suryanto, S.Ag., M.Pd., hadir sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pendidikan saat ini tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesehatan mental siswa.

“Kita ingin siswa cerdas secara intelektual sekaligus matang secara emosional dan spiritual. Kurikulum berbahasa cinta adalah pendekatan yang mengajak guru mengajar dengan hati,” jelasnya.

Aris Suryanto menyampaikan bahwa konsep ini bukan kurikulum formal baru, tetapi pendekatan pedagogis yang menekankan empati, komunikasi positif, dan lingkungan belajar yang aman serta penuh kasih sayang.

“Ini dimulai dari hal sederhana: menyapa siswa dengan ramah, menyelesaikan konflik tanpa kekerasan verbal, dan mengapresiasi kemajuan kecil mereka. Dari sinilah lahir generasi yang tangguh namun penuh empati,” ujarnya.

baca juga:

Para guru dari berbagai madrasah, termasuk MI Muhammadiyah Nambangan, terlihat antusias mengikuti sesi diskusi. Mereka berbagi pengalaman (best practice), tantangan di kelas, dan upaya menciptakan pembelajaran yang lebih humanis.

Seorang peserta menilai pendekatan ini sangat relevan. Menurutnya, guru sekarang menghadapi karakter generasi yang berbeda sehingga membutuhkan metode yang lebih personal dan manusiawi.

Selain materi konseptual, forum KKG juga membahas persiapan teknis menyambut tahun ajaran baru. Guru dibagi dalam kelompok kecil untuk memetakan adaptasi kurikulum, menyusun modul ajar, serta merancang strategi penilaian yang lebih komprehensif dan berpihak pada perkembangan siswa.

Ketua KKG Gugus Ibnu Sina menyampaikan apresiasinya atas kehadiran pengawas dan keterlibatan aktif para guru. Ia berharap forum ini menjadi langkah nyata menuju transformasi pembelajaran.

“Pertemuan ini memberikan energi baru. Konsep ‘berbahasa cinta’ mengingatkan kami bahwa esensi mendidik adalah membangun jiwa, bukan hanya mengisi kepala,” tutur salah satu peserta.

Kegiatan ini diharapkan menyatukan visi seluruh madrasah di Gugus Ibnu Sina agar implementasi kurikulum 2026/2027 berjalan lebih efektif dengan tetap mengedepankan nilai kemanusiaan.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE