PRM Donorejo Dirikan Pondok Adab Muhammadiyah
PWMJATENG.COM, MAGELANG – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Donorejo dirikan pondok pesantren Muhammadiyah berbasis adab di Kab. Magelang. Dalam rangka musyawarah integrasi pendidikan pada senin, 27 September 2021, di Ruang Aula MTs. Muhammadiyah Donorejo, sebagai peserta adalah Pimpinan Ranting, tim perintis Ponpes serta seluruh guru MTs. Muhammadiyah Donorejo.
Selain itu, agenda musyawarah dihadiri oleh KH. Ahmad Ruslan (PCM Secang/ Tokoh), Isrofi (Ketua PRM), Nurhadi (Kepala MTs), Anwar As Syiddiqie (PJ Kepondokan) serta Lovita Ivan Hidayatullah (Ketua Lazismu Donorejo). (27/9/2021)
Dalam sambutannya, Anwar As Siddiqie menyampaikan “Tadi saya membaca sebuah artikel di salah satu media yang mengatakan Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah , dalam lima tahun terakhir pertumbuhan pesantren Muhammadiyah sangat pesat. Jumlah pesantren Muhammadiyah bertambah dua kali lipat.
“Sebelum Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015, Muhammadiyah hanya memiliki sekitar 150 pesantren. Saat ini Muhammadiyah telah memiliki lebih dari 325 pesantren tersebar di hampir seluruh wilayah Tanah Air”.
Dari artikel itu, dapat disimpulkan bahwa sudah sepatutnya kita segera merealisasikan apa yang menjadi PR dari para pendahulu yang menginginkan didirikannya pondok pesantren di Donorejo. Dimana dalam realisasinya, perlunya ada integrasi system baik antara ponpes dan MTs. Memulai dengan bahasa terukur dan terencana, semoga di harapkan dapat seiring berdampingan dalam suksesi pendirian pondok pesantren di lingkungan Donorejo. Tambah beliau.
Nurhadi Selaku Kepala Madrasah MTs. Muhammadiyah Donorejo menyambut baik dengan di adakan rapat/ musyawarah intergasi pada kesempatan ini. beliau menyampaikan “saya sangat bersyukur dan insya Allah menyambut baik atas rencana pengintegrasian lembaga pendidikan baik ponpes maupun MTs Muhammadiyah Donorejo.
Tapi ya begini kondisi ruangannya, semoga bisa menjadi semangat dalam orientasi suksesnya ponpes di lingkungan kita. Berkenaan dengan sepakat atau tidak terintegrasi, pasti kami menjawab sepakat dan siap. Apa yang di butuhkan oleh teman-teman tim perintis, kami siap untuk gayung sambut dalam mensukseskannya. Tutup beliau.
Isrofi selaku ketua ranting Muhammadiyah Donorejo, menyampaikan “saya sepakat bahwa seluruh elemen di tempat kita harus terintegrasi, mengingat tatacara pendirian pesantren di Muhammadiyah, kita harus membentuk tim pendirian (mulai unsur persyarikatan, tokoh, tenaga ahli, mudir, kyai, kepsek) yang kesemuannya harus memiliki prinsip, visi misi yang sama.
Lebih-lebih kaitannya dengan bahasa kurikulum, di mana nantinya pasti akan ada kurikulum kepondokan dan kurikulum sekolah, apabila tidak ada bahasa terintegrasi, pasti akan sulit dalam pengimplementasiaannya. Alhamdulillah kita sudah memiliki ruangan kelas, asrama, masjid, sarana OR, dll, sehingga realisasi pendirian Ponpes harus kita mulai dari saat ini. hanya saja pesan saya “harus ada pengawasan dan evaluasi secara berkala” agar tetap terkontrol di setiap jalannya.
Dalam sambutan yang terakhir KH. Ahmad Ruslan (PCM/ Kyai) menyampaikan “wes waktune kita berubah, baik kualitas maupun kuantitas, Alhamdulillah sekarang murid MTs di tahun ajaran 2020/2021 mendapatkan 22 anak.
Secara jumlah memang lumayan, hanya saja kita masih punya PR membenahi kualitas dan SDM di madrasah ini. PR mendirikan Ponpes sudah sejak lama, “wes ayo kita mulai, jangan menunggu lagi”, siapkan sistemnya dengan baik dan bertindaklah.
Bareng-bareng mbenahi system pendidikan di Donorejo, agar output kedepan kita menjadi lebih baik. Terintegrasilah antara beberapa lembaga di lingkung kita. Tutup beliau.
Di akhir dalam sesie musyawarah, telah disepakati adanya pembuatan road map tim perintis ponpes yang terintegrasi dengan Madrasah Tsanawiyah dan juga pembentukan tim perintis. Telah di tunjuk sebagai sebagi ketua tim terintegrasi adalah H. Anwar Asyiddiqie dan Lovita Ivan Hidayatullah.
Dan focus hasil/ output Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Hilal ini adalah adab santri dan tahfidznya, yang itu diharapkan dapat menjadi bahasa unggulan kepondokan. Aamiin (Lovita)