Prepeg’an Coblosan
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul)*
PWMJATENG.COM – Prepeg’an (bahasa Jawa) berarti mendekati hari pelaksanaan, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, hari besar lainnya, atau hajatan. Namun, prepeg’an lebih dikenal dalam konteks menyambut hari raya. Dahulu, prepeg’an adalah kebiasaan masyarakat Brebes dan Cirebon yang pergi ke pasar untuk membeli bunga atau kembang untuk ziarah.
Pemilu 2024 telah memasuki tahap masa tenang. Selama 75 hari, peserta pemilu termasuk calon presiden, wakil presiden, anggota DPRD, dan lainnya, memiliki waktu untuk mensosialisasikan diri melalui berbagai cara seperti temu langsung terbuka atau media sosial dengan alat peraga kampanye (APK) mengikuti perkembangan zaman digital.
Setelah tahap kampanye, masa tenang selama tiga hari, dari tanggal 11 hingga 13, menjadi waktu bagi calon untuk mengevaluasi kampanye mereka dan memastikan konsolidasi pemilih melalui tim suksesnya. Berbagai strategi digunakan, baik secara elegan maupun rahasia, seperti serangan fajar atau pemberian amplop kepada pemilih potensial.
Bagi penyelenggara pemilu, dari KPU hingga KPPS, masa dekat pemilu adalah waktu sibuk. Persiapan mulai dari distribusi pemberitahuan pemilih hingga persiapan tempat pemungutan suara dan penggunaan aplikasi digitalisasi menuntut pemahaman dan kesiapan yang baik dari semua petugas penyelenggara.
Baca juga, Muhammadiyah dan Seni Budaya
Pengawas pemilu, seperti Bawaslu, juga memiliki tanggung jawab berat untuk memastikan pelaksanaan pemilu sesuai standar yang diharapkan, yakni bersih, jujur, damai, dan bermartabat.
Masyarakat, selama masa tenang, dapat merefleksikan pencalonan capres, cawapres, dan calon legislatif. Dengan durasi kampanye yang panjang, pemilih diharapkan memahami tanpa intervensi, transaksional, atau tidak transaksional, dan memilih sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara.
Coblosan dan Pasca Coblosan
Tanggal 14 menjadi hari pesta saat penyelenggara hajatan siap melayani tamu pemilih dengan memberikan lima kertas suara untuk dipilih sesuai hati nurani. Setelah mencoblos, diharapkan semua rakyat bergandengan tangan menyambut masa depan bangsa. Siapapun yang terpilih akan memimpin sesuai keinginan rakyat Indonesia.
Setelah coblosan, hilangkan sikap permusuhan karena semua adalah saudara. Sambutlah dengan gembira pesta demokrasi karena yang menang adalah rakyat.
*Ketua PRM Troketon 2016-2023, Anggota MPI & HAM PCM Pedan, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten.
Editor : M Taufiq Ulinuha