PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Cabang Sukoharjo menggelar kegiatan perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) selama empat hari, mulai 10 hingga 13 November 2023. Acara berlangsung di Islamic Centre Muhammadiyah ‘Aisyiyah Blimbing dan dihadiri oleh 33 peserta, termasuk dua kader dari PK IMM Abu Thayyib Universitas Veteran.
Mengusung tema “Purifikasi Ideologi IMM Untuk Restorasi yang Mencerahkan,” kegiatan ini diawali dengan sambutan Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IMM Sukoharjo, IMMawati Hani Puji Hastuti, yang menyoroti keunggulan Komisariat IMM Pondok Shabran dalam literasi dan diskusi di lingkup cabang Sukoharjo.
“Kita harus mengakui, IMM Shabran ini mempunyai keunggulan tersendiri di lingkup cabang Sukoharjo dengan budaya membaca dan diskusinya,” ungkap IMMawati Hani Puji Hastuti.
Ketua Umum PK IMM Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Anas Asy’ari Nashuha, menyatakan bahwa perkaderan DAD ini merupakan langkah awal bagi para kader untuk menjelajahi lebih dalam mengenai IMM. Ia berharap agar para kader dapat tumbuh menjadi tokoh-tokoh hebat yang mampu menjadi penggerak dalam persyarikatan.
Baca juga, Mari Turut Berpartisipasi pada Gerakan Infak Pendidikan Milad 111 Tahun Muhammadiyah!
“Karena nantinya akan menjadi penggerak-penggerak persyarikatan yang kemudian, akan dapat melampaui ayahanda-ayahanda pada masanya,” kata Anas Asy’ari Nashuha.
Sebagai pembicara dalam Stadium General, Ahmad Norma Permata memberikan pesan dan harapannya kepada para kader. Ia menyampaikan bahwa setiap kader akan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda di setiap zamannya. Menurutnya, Muhammadiyah saat ini telah beralih dari permasalahan seperti takhayul, bid’ah, dan khurafat, menuju permasalahan umat yang lebih kompleks.
Ahmad Norma Permata, yang juga merasa bangga menjadi bagian dari Komisariat IMM Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, mengibaratkan seorang kader IMM Shabran sebagai pasukan khusus berbaret merah yang memiliki kapasitas lebih unggul dibanding pasukan biasa.
“Bagi saya, seorang kader IMM Shabran itu ibarat pasukan khusus berbaret merah yang secara kapasitas lebih unggul dibanding pasukan biasa,” ujarnya.
Ia juga mendorong para kader untuk terus membudayakan membaca, mengingat membaca telah menjadi budaya yang melekat pada kader IMM.
“Membaca itu sudah menjadi budaya yang lekat dengan kader IMM, maka saya hanya berpesan, terus budayakanlah membaca,” tambahnya.
Sebagai peliputan kegiatan ini, wartawan Alfin Nur Ridwan mencatatkan perkembangan dan makna dari setiap sesi dalam perkaderan DAD. Berita ini mencerminkan keseriusan dan semangat para kader dalam meningkatkan pemahaman ideologi dan peran IMM di tengah masyarakat.
Kontributor : Alfin Nur Ridwan
Editor : M Taufiq Ulinuha