PWMJATENG.COM, Surakarta – Setelah dua minggu intensif bersama Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), para peserta program Indo-Austay Adult Immersion menyajikan momen perpisahan yang tak terlupakan. Jamuan makan malam spesial di Ono Solo Coffee & Eatery menjadi ajang berkumpul untuk merayakan kebersamaan dan bertukar pengalaman.
Program Indo-Austay Adult Immersion melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) LBIPU UMS telah menghadirkan serangkaian kegiatan intensif seputar bahasa, budaya, dan sejarah Indonesia. Puncaknya, momen perpisahan ini menjadi momen emosional yang sarat makna.
Dr. M. Thoyibi, MS., selaku Program Manager Indo-Austay, membagikan pandangannya tentang program yang telah berlangsung sejak April tahun lalu. Beliau tak menyangka sebelumnya bahwa para peserta yang hadir sudah memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang sangat baik. Hal ini menjadi nilai tambah dan kejutan menyenangkan bagi penyelenggara program.
Pada sambutannya, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyatakan kebahagiaannya dapat menyambut tamu Australia. Meskipun waktu bersama terbatas, harapannya adalah agar para tamu dapat merasakan dan memahami sebanyak mungkin tentang budaya dan sejarah Indonesia.
“Dalam dua minggu di Solo, UMS, Bayat, tentu harapan kita banyak pengalaman dan banyak hal-hal baru yang dipelajari dari budaya yang ada di Solo maupun yang ada di UMS. Bisa diceritakan pada teman-teman yang ada di Australia,” ungkap Sofyan Anif.
Baca juga, Hisab: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 11 Maret 2024, 1 Syawal Jatuh pada 10 April 2024
Rektor juga memberikan tanggapan mengenai pertanyaan Russel Ogden terkait beasiswa bagi warga Australia yang ingin kuliah di UMS. Sofyan Anif menjelaskan bahwa setiap tahun, UMS menyediakan 30-40 beasiswa internasional untuk calon mahasiswa.
Direktur Program Indo-Austay, Russel Ogden, turut memberikan testimoni positif mengenai pengalamannya di UMS. Dia menyebut UMS sebagai universitas berkelas dunia yang unggul di berbagai bidang.
“Malam ini saya merasa bahwa pengalaman di sini bersama UMS adalah luar biasa. Saya sangat menghargai keramahan warga UMS, Solo, dan Bayat,” ungkap Russel.
Sebagai peserta program, Judith Harbour, mengungkapkan kesan dan pengalamannya di Solo. Dia mengungkapkan kegembiraannya dan menyoroti keindahan sejarah kuno dan budaya kuno yang berhasil dicapainya.
“Minggu lalu kami ke Imogiri, ini menarik sekali. Tempat yang sangat spiritual, tetapi saya harus melepaskan sepatu saya dan tanahnya sangat panas,” ceritanya dengan penuh semangat.
Sebagai tanda perpisahan yang lebih dari sekadar seremonial, dilakukan penandatanganan MOU antara Australian Indonesian Association Inc. (AIA) (Australia) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Indonesia). Indo-Austay, sebagai bagian dari AIA, terus menjalin kerjasama yang erat dengan UMS.
Begitu banyak momen berharga yang telah dilalui para peserta Indo-Austay selama dua minggu di Solo. Dari kelas bahasa hingga kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman belajar mereka. Dengan hati penuh terima kasih, para tamu Australia pun berpamitan, menyisakan kenangan manis dan hubungan yang terjalin erat dengan UMS. Temukan lebih banyak cerita seru di balik perpisahan ini!
Editor : M Taufiq Ulinuha