Pelantikan PDM Karanganyar. Ketua Terpilih: Jangan Salah Pahami Islam
KARANGANYAR – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Drs. H. Musman Tholib, M. Ag, meminta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar yang baru saja dilantik untuk segera bergerak cepat, yakni menjalankan roda organisasi dengan berpijak visi misi. Kepada wartawan, Musman Tholib, mengatakan PDM Karanganyar harus menjalankan hasil Muktamar Muhammadiyah Makassar sesuai kondisi daerah. “Saya minta PDM Karanganyar bergerak cepat dan maksimalkan hasil Muktamar Makassar sesuai kondisi daerah. Jalin kerjasama dengan pemerintah demi kepentingan ummat,” katanya, Minggu (3/4/2016).
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan selama ini Muhammadiyah memberi kontribusi signifikan bagi perkembangan Bumi Intanpari. Terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. “Kader Muhammadiyah memiliki sumber daya manusia mumpuni baik di bidang pendidikan dan kesehatan. Para kader memberi kontribusi signifikan bagi kemajuan Karanganyar,” ujar bupati.
Di sisi lain, kader Muhammadiyah diminta tidak gagal memahami ajaran Islam. Untuk itu, para kader harus meningkatkan kapasitas keilmuan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Muhammad Syamsuri. Menurut Syamsuri, tantangan Muhammadiyah ke depan sangat berat. Sehingga diperlukan pemahaman tentang ilmu agama.
Dijelaskannya, ada tiga prioritas Muhammadiyah dalam menjalankan persyarikatan. Yakni penguatan kepemimpinan Muhammadiyah, peran aktif setiap pemimpin cabang, serta peningkatan pemahaman keagamaan. Sehingga para kader Muhammadiyah tidak gagal paham soal agama Islam. “Jangan sampai kader Muhammadiyah gagal paham mengenai ilmu agama. Seluruh kader harus kuat dan bersatu demi kebaikan ummat,” katanya, usai pelantikkan.
Kasus Siyono
Saat dikonfirmasi perihal kasus Siyono, terduga teroris yang tewas, PW Muhammadiyah Jateng menyerahkan kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. “Sudah kita serahkan ke PP Muhammadiyah. Semua ditangani DPP, termasuk soal otopsi,” kata Musman Tholib.
Menurut Musman, pihaknya menilai ada kecerobohan yang dilakukan Densus 88. Dia minta jangan sampai terulang. Pihaknya meminta penanganan terorisme tidak menggunakan cara-cara yang meresahkan umat. “Muhammadiyah anti terorisme, tapi penanganannya jangan meresahkan umat,” tandasnya. (iwan iswanda-3/Panji/jatengterkini.com/editor Fakhrudin MPI PWM Jateng)