PDNA Kabupaten Karanganyar Bekali Guru TPQ Tentang Ilmu Manajemen
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Mengelola lembaga sekecil apapun dibutuhkan cara yang benar dan kesungguhan, pun dengan mengelola Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) sebagai wahana memperisapkan genersi Qur’ani. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Karanganyar bekerjasama dengan Ponpes Tayba Attalimiya Jumapolo dibawah pimpian KH. Aan Shopuanuddin menyelenggarakan pembekalan manajemen guru TPQ se-Kabupaten Karanganyar. Bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, Jum’at (18/01) diselenggarakan kegiatan Pelatihan Ustadz dan Ustadzah Manajemen TPQQ.
Menurut Sartini, ketua PDNA Kabupaten Karanganyar mengatakan jika pelatihan yang digagas dan dilaksanakan organisasinya dilandasi beberapa pertimbangan masalah yang banyak muncul terkait pendidikan TPQ dan guru ngaji. “Salah satu probematika yang akhir-akhir ini terjadi adalah kurangnya pengasuh atau guru ngaji, perkembangan jaman banyak mempengaruhi perilaku generasi muda menjadi tidka tertarik untuk mengisi waktu luangnya dengan menjadi guru TPQ/ngaji, pengaruh teknologi canggih justru menyita waktu untuk menekuni gadget daripada mengasuh santri”.
“Problem lainnya adalah tingkah laku anak-anak / santri TPQ sekarang berbeda dengan jaman dahulu, anak-anak sekarang lebih susah diatur dan dikendalikan secara biasa-biasa saja. Anak-anak lebih aktif kalau tidak boleh dikata suka rame” tambah Sartini.
Pelatihan yang diikuti sekitar 180 guru TPQ/ngaji se-kabupaten Karanganyar ini menghadirkan pembicara Ustadz Puji Hartanto seorang trainer MTC dan direktur sekolah bisnis di Kabupaten Sragen Jawa-Tengah. Adapun materi yang diangkat berjudul “Manajemen TPQ dan Menjadi Guru Ngaji Yang Asyik”.
Puji Hartanto yang biasa dipanggil Kak Puji, didepan para guru TPQ/Ngaji se-Kabupaten Karanganyar memaparkan tentang pentingnya Manajemen dan strategi mengelola lembaga dan anak-anak dengan melibatkan stake holder yang ada disekitarnya. Diawali dengan mengulas fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dengan suasana lembaga pendidikan yang tidak formal berupa taman pendidikan Qur’an, bagaimana funngsi Planning sampai Controlling dapat diaplikasikan dengan baik.
Setelah mengulas teori manajemen dalam aplikasi lembaga TPQ, Puji Hartanto memeberikan tips bagaimana menjadi seorang Guru Ngaji yang Asyik. Salah satu cara mengajar TPQ yang asyik menurut Puji adalah dengan menggunakan BBM.
“BBM disini adalah sebuah singkatan cara pembelajaran, buka gadget” kata Puji. BBM adalah Bermain, Bercerita dan Menyanyi.
“Jangan buat suasana ngaji menjadi monoton” tegas Kak Puji.
Kemapuan seorang guru ngaji dalam hal mengusasai beberapa permain baik didalam maupun diluar ruangan, kemampuan dasar bercerita terkait olah vocal, ekspresi, gerak dan juga kemampuan menyanyi dengan menjadi materi-materi TPQ menjadi lagu-lagu yang menarik yang islami menjadi bagian penting suksesnya seorang guru TPQ/ngaji sukses mengendalikan dan memberikan materi yang mengena bagi para santri. (MPI PDM Kra-JOe).