PCM Kaliwungu Kendal, Minoritas Yang Terus Menggeliat
PWMJATENG.COM – Kendal, Mengembangkan cabang dan ranting tidaklah mudah, karena selain harus memiliki jamaah juga harus memiliki amal usaha yang aktif. Namun perlahan namun pasti, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwungu Kabupaten Kendal terus berkembang, karena berhasil memiliki sekolah, rumah sakit panti asuhan dan yang terbaru adalah membangun masjid baru lagi di desa Sumberejo Kecamatan kaliwungu Kendal.
PCM kaliwungu (30/9/2018) melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan masjid Baitul Islah sekaligus tabligh akbar bersama sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti tausiyah dihadapan seribu jamaah, dengan menyampaikan sejarah perjalanan Muhammadiyah yang hingga saat ini berusia 109 tahun miladiyah, padahal awalnya hanya diizinkan oleh pemerintah belanda saat itu hanya sampai 20 tahun.
“Muhammadiyah sekarang sudah berusia 109 tahun, jauh melampaui zaman, padahal dulu awalnya hanya diizinkan berdiri selama 20 tahun oleh belanda, tapi alhamdulillah sekarang masih berdiri dan terus berkembang” terang Mu’ti.
Selain menyampaikan tentang sejarah perjalanan Muhammadiyah, pria asal kudus tersebut juga bercerita tentang konsep pemakmuran masjid di era Nabi, dimana saat itu masjid dibangun dengan pondasi ketakwaan, dan juga lokasinya selalu berdekatan dengan pasar. Untuk itu pula abdul Mu’ti menghimbau agar jamaah masjid hendaknya juga dimakmurkan, karena kalau masjid dan jamaahnya makmur, maka amal jariyahnya pun semakin baik.
“begitu beliau (Nabi) sampai di Kuba, maka yang pertama dibangun adalah masjid, bukan masjid dengan pondasi cakar ayam, tapi hanya tanah yang dikasih batas batu-batu keliling, dan itulah yang dimaksud dengan masjid dengan pondasi takwa” jelas Mu’ti.
Tak lupa di tahun politik ini Abdul Mu’ti sampaikan pesan politik ala Muhammadiyah kepada jamaah tabligh akbar, ia menyampaikan kriteria memilih pimpinan yaitu dengan beberapa kriteria.
“Kalau ingin negara kita lebih baik, maka pilihlah mereka yang amanah, yang punya kemampuan dan punya keberanian, jika kedua-duanya tidak baik maka jangan kita tidak memilih, anggap itu dhorurot, pada usul fikih pilih yang dhorurotnya paling sedikit” tegasnya.
Jika keduanya baik, lanjutnya, pilih lah yang terbaik, pilihlah sesuai dengan hati nurani, boleh suka dengan si A tapi jangan jelekkan si B, boleh suka si B tapi jangan jelekkan si A, tidak boleh melakukan ujaran kebencian, memelintir kebencian” terangnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penggalangan donasi untuk pembangunan masjid Baitul Islah, yang akan berdiri diatas tanah wakaf dari warga bernama Turimat Ahmad, yang rencananya jadi dalam waktu setahun dengan anggaran sebesar Rp. 450 juta. nampak hadir camat Kaliwungu, PDM Kendal serta para tokoh Muhammadiyah (*)