Berita

PAY Aisyiyah Weleri Gelar Pengajian, Hadirkan Da’i Cilik Wildan

PWMJATENG.COM, KENDAL – Panti Asuhan Yatim (PAY) Aisyiyah Weleri menggelar pengajian dalam rangka Pelepasan Purna Asuh bagi anak-anak panti setempat. Acara yang berlangsung Kamis malam (11/7) di halaman PAY Aisyiyah itu menghadirkan da’i cilik dari Salatiga, Wildan Mauzakawali Saptian. Turut hadir pula antara lain Camat Weleri, Dwi Cahyono Suryo, Kapolsek Weleri, AKP Abdullah Umar, Danramil, Kapten Suwardi, Wakil ketua PDM Kendal, KH.Ustadz Moh.Zabidi, dan warga Muhammadiyah Weleri.

Di hadapan anggota jamaah pengajian, Wildan menyampaikan, kedatangannya bukan untuk nuturi, menasehati, tetapi berdakwah, menyampaikan wakyu Allah walaupun satu ayat. Kami juga bersillaturrahmi sesama umat Islam dan warga Muhammadiyah.

“Dengan bersillaturrahmi semoga akan memanjangkan umur kita dan rizki kita ditambah oleh Allah  SWT” katanya sambil mengutp hadis Nabi, ‘Barang siapa yang ingin rizkinya diperluas dan umurnya ditambah, maka hendaklah ia menyambung sillaturrahmi’.

Menurut Wildan sillaturrahmi yang nyata, bertemu, bertatap mata, melempar senyum, dan mengucapkan salam di zaman sekarang termasuk barang yang langka dan mahal.

“Sillaturrahmi di zaman sekarang tergantingan dengan barang elektronik yang mampu menyambungkan apa yang diinginkan, lewat WA, email, facebook” ungkapnya.

Selanjutnya Wildan mengajak untuk selalu menjaga tali persatuan dan persaudaraan diantara ummat Islam dan ummat beragama. Karena persatuan dan persaudaraan adalah nikmat dari Allah.

“Persatuan, kerukunan dan persaudaraan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita” tegasnya.”Sebaliknya” lanjut Wildan “Permusuhan, peperangan, cekcok, tidak mau kompromi merupakan ciri-ciri dan prilaku orang jahiliyah”

Wildan yang sekarang kelas 2 MTs Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta menilai, ummat Islam yang sekarang hidup di zaman dengan pemikiran yang sudah maju, berpendidikan dan bermartabat tetapi apabila tidak mau rukun apa bedanya dengan masyarakat jahiliyah.

Sementara itu pengasuh PAY Aisyiyah Weleri, KH.Mustofa mengatakan kegiatan purna asuh sebagai upaya untuk mendewasakan anak- anak panti yang sudah saatnya dilepas.

“Sesuai dengan Standar Operasional (SOP) PAY dari dinas Sosial, mereka yang sudah selesai studi tingkat SLTA harus kami lepas, purna asuh” katanya.

Purna asuh menurut Mustofa sebagai tahap pendewasaan bagi anak-anak panti agar mereka lebih mandiri dalam menghadapi masa depan.

“Meskipun demikian, kami tetap membimbing ke depan, memonitoring, dan mengarahkan sesuai dengan keinginan anak. Jika mereka ingin bekerja kita bantu menyalurkan ke dunia usaha, dan yang ingin studi lanjut kita lihat prestasi akademiknya. Apabila prestasinya bagus kita usahakan beasiswa” ungkap Mustofa.

Kegiatan purna tugas di lingkungan PAY Aisyiyah Weleri bersifat rutin, setahun sekali. Setelah purna asuh disusul dengan adanya anak asuh yang baru.

“Tahun ini kami melepas 12 anak asuh yang sudah kami beri bekal cukup, baik pendidikan, budi pekerti dan keagamaan. Tahun ini juga kami menerima 15 anak asuh baru”

Mustofa menjelaskan, mereka yang sudah purna asuh tetap masih berhubungan dengan pihak PAY tempat mereka diasuh melalui kegiatan sillaturrahmi.

“Alhamdulillah mereka yang sudah bekerja mendapatkan rizki, sebagian dari rizkinya disalurkan ke Lazismu, Mereka sudah menjadi muzakki” pungkasnya. (Fur/MPI Kendal)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE