Muhammadiyah Jawa Tengah Gelar FGD Pendirian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pendirian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Acara ini berlangsung di ruang rapat BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Kamis (19/10).
FGD ini dibuka secara langsung oleh Ketua PWM Jawa Tengah, Kyai Tafsir, serta Sekretaris PWM Jateng, Dodok Sartono. Acara ini dihadiri oleh berbagai Majelis dan Lembaga PWM Jateng, termasuk Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Dikdasmen dan PNF, Lembaga Pengembangan Pesantren, Lazismu, dan biro organisasi PWM Jateng.
Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam, juga memiliki peran sebagai paham keagamaan. Oleh karena itu, organisasi ini membutuhkan kader yang mampu mengelola organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) secara modern dan profesional. Di sisi lain, sebagai paham keagamaan, Muhammadiyah juga memerlukan kader ulama yang memahami ilmu agama dan mampu melakukan interpretasi agama Islam sesuai dengan perkembangan zaman. Ini adalah salah satu ciri khas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bergerak maju.
Sebagai upaya untuk melahirkan kader ulama yang kompeten, Muhammadiyah Jawa Tengah memasukkan pendirian PUTM sebagai salah satu program utama. Ketua PWM Jawa Tengah, Kyai Tafsir, menyampaikan pentingnya memiliki Pusat Pendidikan kader ulama dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, Muhammadiyah Jawa Tengah berkomitmen mendirikan PUTM sebagai wujud nyata dari program ini.
Baca juga, Manhaj Tarjih Muhammadiyah; Manhaj Ijtihad Hukum
Selain program pendidikan kader ulama, Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki dua program utama lainnya, yaitu program kaderisasi dan program ekonomi melalui industrialisasi. Organisasi ini akan mendirikan industri masif yang mampu menciptakan lapangan kerja sebagai salah satu langkah dalam program ekonomi.
Kyai Tafsir, yang juga merupakan tokoh Muhammadiyah Jawa Tengah, menegaskan pentingnya untuk tidak menjadi kolot dalam membangun umat, namun juga tidak menjadi modernis keras kepala. Hal ini mencerminkan pendekatan yang seimbang dalam memahami perkembangan agama dan masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, menyampaikan bahwa FGD ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman bersama yang spesifik dan terukur mengenai pendirian PUTM. Selain itu, aspek-aspek seperti tujuan, metode, kurikulum, pengajar, PIC (Person in Charge), pihak-pihak yang terlibat, anggaran, jadwal pelaksanaan, dan lainnya perlu dirumuskan dengan baik. Yang tak kalah penting adalah pelaksanaan dari rencana ini harus valid dan terukur. Keseluruhan proses, mulai dari perencanaan hingga eksekusi, harus jelas dan terstruktur.
FGD ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk pendirian PUTM yang sukses dan bermanfaat bagi perkembangan Muhammadiyah dan masyarakat Jawa Tengah secara luas.
Editor : M Taufiq Ulinuha