
PWMJATENG.COM, Jakarta – Peringatan Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali misi organisasi dalam mencetak perempuan tangguh yang mencerahkan peradaban. Mengusung tema “Perempuan Tangguh, Cerahkan Peradaban”, acara ini berlangsung meriah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, menegaskan bahwa tema tersebut lahir dari refleksi atas dedikasi kader-kader Nasyiatul Aisyiyah di seluruh Indonesia. Ia menilai, di tengah era global yang dinamis dan penuh tantangan, Nasyiatul Aisyiyah tetap menunjukkan eksistensinya.
“Tema ini menggambarkan ketangguhan perempuan yang telah terbukti selama 94 tahun. Kader kami aktif di berbagai lini kehidupan, dari dakwah, pendidikan, kesehatan, advokasi, ekonomi, hingga penguatan cabang dan ranting,” ucap Ariati dalam pidatonya.
Ariati menyampaikan bahwa organisasi yang mampu bertahan hampir satu abad membutuhkan keberanian untuk terus belajar dan berinovasi. Ia menekankan pentingnya spiritualitas yang kokoh, pemikiran kritis, serta semangat untuk melayani tanpa pamrih sebagai ciri utama perempuan tangguh.
“Perempuan tangguh tidak hanya mampu mendidik keluarga, tetapi juga menyuarakan keadilan dan menjadi agen perubahan demi terwujudnya Islam rahmatan lil alamin,” ujar dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta itu.
Dalam rangkaian milad ke-94, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah juga memberikan penghargaan kepada kader-kader inspiratif. Penghargaan ini mencakup lima bidang, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, advokasi sosial, serta penggerak cabang dan ranting.
Ariati berharap penghargaan tersebut mampu menjadi penyemangat bagi kader lainnya. Ia mengajak seluruh anggota untuk melanjutkan perjuangan para pendiri dan tokoh perempuan Muhammadiyah terdahulu.
Baca juga, Ibnu Hasan: Menjadi Umat Terbaik Melalui Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Akidah Lurus
“Mari kita lanjutkan perjuangan ibu-ibu kita seperti Ibu Nyai Walidah, Ibu Siti Munziyah, Ibu Siti Hayinah, dan Ibu Siti Bariyah. Mereka telah menunjukkan bahwa kontribusi nyata perempuan itu sangat besar dalam membangun organisasi,” serunya lantang.

Acara Tabligh Akbar yang menjadi puncak milad juga menghadirkan Ustadzah Anisia Kumala, Wakil Rektor I UHAMKA Jakarta, sebagai penceramah utama. Ia menyampaikan pesan spiritual sekaligus motivasi tentang pentingnya perempuan mengambil peran strategis dalam membangun peradaban.
Acara ini turut dihadiri ratusan kader dari berbagai wilayah di Indonesia. Sejumlah tokoh penting tampak hadir, di antaranya Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), Agus Taufiqurrahman (Ketua PP Muhammadiyah dan Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional), M. Busro Muqoddas (Ketua Dewan Pers RI), serta Trias Sulistyawati (Pimpinan Pusat Aisyiyah).
Tidak hanya itu, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah, direksi rumah sakit Muhammadiyah, LAZISMU, KOWANI, serta para mitra strategis lainnya juga turut menyemarakkan acara.
Gelaran milad semakin meriah dengan penampilan paduan suara Uhamka Choir, tari Dancer Mupan dari SMP Muhammadiyah 8 Jakarta, hingga Tari PAUD Putri Nasyiah. Selain itu, tersedia stand layanan kesehatan gratis melalui kerja sama PASMINA dengan RSIJ Pondok Kopi.
Puncak acara ditutup dengan penganugerahan kader inspiratif dari berbagai bidang. Momen ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi nyata perempuan Nasyiatul Aisyiyah dalam membawa perubahan positif di tengah masyarakat.
Kontributor : Kardi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha