Mempertegas Moderasi Muhammadiyah Tangkal Hoaks dan Radikalisme
PWMJATENG.COM, KENDAL – Dalam rangka semarak Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal bersama Polres Kendal mengadakan pengajian interaktif bertemakan “Mempertegas Moderasi Muhammadiyah Tangkal Hoaks dan Radikalisme” di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kendal, Sabtu (14/3/2020).
Hadir sebagai pembicara Kasat Binmas Polres Kendal Ahmad Shodiqin dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal Muslim.
Ahmad mengatakan, Media Sosial mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi penggunanya. Maka dari itu, harus pandai menggunakannya.
“Bijaklah dalam bermedia sosial,” imbaunya.
Menurutnya, berita hoaks merupakan dampak negatif dari media sosial yang akan berpengaruh terhadap ideologi, politik, sosial, ekonomi dan budaya.
“Dunia digital rentan hoaks,” tegasnya.
Ahmad mengatakan, hoaks bukan merupakan masalah baru, sejak dahulu zaman Rasul sudah ada berita hoaks, bahkan ada hadis palsu.
“Untuk saat ini pemerintah sudah berupaya membatasi berita hoaks dengan menerbitkan UU ITE,” katanya.
Berita Hoaks, lanjut Ahmad, akan berdampak terhadap paham radikalisme, terutama berita yang memuat sentimen agama.
“Perilaku terorisme erat kaitannya dengan agama, terutama orang yang berkiblat pada jihad,” Katanya.
Ahmad berharap, warga Muhammadiyah khususnya Angkatan Muda Muhammadiyah mampu memberikan edukasi dalam bersosial media.
Sementara K. Muslim mengatakan,
Muhammadiyah mengajarkan untuk tabayyun dalam segala hal, mengedepankan diskusi dan tidak grusa grusu.
“Orang cerdas tidak pernah grusa grusu,” katanya.
Menurut Muslim, Muhammadiyah ingin mewujudkan Islam yg rahmatan lil alamin, itu adalah tujuan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, dengan berpegang teguh terhadap Al-Quran dan Sunnah.
“Sebagaimana sabda rasul, beliau mewariskan dua hal pada umatnya yaitu Alquran dan As-sunnah, yang berpegang teguh pada keduanya akan selamat,” katanya.
Muslim berpesan, sebaik-baik manusia ialah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, bukannya memberi mudhorot kepada orang lain. Dia mengajak untuk bersama berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Dengan pengajian interaktif ini, diharapkan kita bisa membantu menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah,” tuturnya. (*)