Memajukan Indonesia Dimulai dari Institusi Terkecil
PWMJATENG.COM, Kendal – Ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah dari berbagai penjuru hadir di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal. Kehadiran mereka dalam rangka mensyiarkan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah melalui pengajian bersama Da’i Nasional, Ustaz Wijayanto.
Diketahui, gelaran pengajian umum tersebut merupakan kolaborasi PDM Kendal dengan Pemkab Kendal, dan Baznas Kab Kendal. Ustaz Wijayanto dalam tausiahnya memaknai tema Muktamar ke 48 ‘Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta’.
Dikatakan, memajukan Indonesia mencerdaskan bangsa dan mencerahkan semesta dimulai dari keluarga.
“Memajukan, mencerdaskan bangsa Indonesia dimulai dari institusi terkecil, yaitu keluarga yang melakukan perubuhan yang baik untuk hijrah. Ke depan kita harus menjadi lebih baik, maka Muktamar Muhammadiyah diadakan supaya bangsa ini menjadi lebih baik dan maju” terangnya pada Rabu malam (2/11)
Menurut lelaki kelahiran Surakarta tersebut, setiap pribadi muslim harus selalu melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik.
“Jadilan seorang ibu lebih baik, bapak dan anak lebih baik. Gagal kita menyelenggarakan Muktamar kalau tidak menuju perbaikan.” tegasnya.
Dengan adanya Muktamar, lanjutnya, akan mencerahkan, memajukan bangsa karena muncul pemikiran-pemikiran maju.
Ustaz Wijayanto menjelaskan, berkemajuan artinya jalan dikatakan jalan kalau dia bergerak. Inilah Muhammadiyah.
Baca juga, 48th Muktamar Muhammadiyah (National Congress): Leadership Regeneration of the Largest Islamic Organization in Indonesia
“Muhammadiyah berkemajuan. Memajukan, mencerahkan bangsa, memajukan negeri ini. Maka bersiaplah kita untuk lebih baik. Hidup ini harus berubah lebih baik” tegasnya lagi.
Terkait cara dakwah Ustadz Wijayanto, Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto mengaku sangat menyukainya.
“Dia santai cara menyampaikan dakwahnya, ada lucunya. Tetapi inti dari apa yang disampaikan mengena” puji Dico.
Dia mengaku sangat mencintai warga Muhammadiyah di Kendal, maka Dico meminta Muhammadiyah fokus di dua bidang, yaitu pendidikan dan kesehatan yang harus terus dikembangkan, karena sebagai ujung tombak dari pengembangan sumber daya manusia.
Dico berharap pengajian malam ini sebagai momentum sillaturrahmi antar warga Muhammadiyah dan pemerintah Kab.Kendal.
Sementara itu terkait dengan syiar Muktamar ke 48, Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam meminta kepada seluruh PCM, PRM, dan AUM membuat dan memasang spanduk dan baliho sukses Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Menurut Ikhsan, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai moment sangat penting untuk memotivasi yang segera disusul dengan permusyawaratan selanjutnya.
“Muktamar akan segera disusul dengan Musywil, Musyda, dan Musyran sebagai bentuk permusyawaratan tertinggi di masing-masing tingkat pimpinan dalam rangka menyegarkan kembali perjalanan persyarikatan, sehingga Muhammadiyah semakin maju dan mencerahkan semesta ” katanya.
Dikatakan juga, perkembangan AUM di Kendal pasti diawali dengan adanya pengajian di setiap PCM dan PRM.
“Dibangunnya rumah sakit karena diawali dengan pengajian, tholabul ilmi, yang direalisasikan dalam mewujudkan berbagai amal usaha Muhammadiyah” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran Forkompida, Ketua Baznas Kendal, Syamsul Huda, jajaran OPD, jajaran PDM Kendal, Ortom, dan pimpinan AUM se Kab. Kendal.