Majelis Ta’lim PCM Masaran: Keajaiban Sedekah
PWMJATENG.COM, Surakarta – Majelis Ta’lim Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Masaran, Kabupaten Sragen, mengundang Dwi Jatmiko dari Korps Mubalig PDM Solo sebagai pemateri pada Ahad (23/6). Acara yang bertajuk “Untung Bertransaksi dengan Allah” ini berlangsung di Balai Muhammadiyah Masaran dari pukul 06.00 hingga 08.00 WIB.
Dalam ceramahnya, Dwi Jatmiko menekankan bahwa orang yang berinfak dan bersedekah adalah orang yang beruntung karena hakikatnya mereka meminjamkan hartanya kepada Allah. “Allah berfirman, ‘Jika kamu meminjamkan harta kamu kepada Allah dengan pinjaman yang baik, yakni berinfak dengan harta halal dengan ikhlas, niscaya Dia Allah melipatgandakan balasan infak tersebut untuk kamu di dunia dan akhirat; dan mengampuni dosa dan kesalahan kamu,'” ujarnya mengutip QS At-Taghabun [64]: 17.
Sebagai Pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Kota Surakarta, Dwi Jatmiko juga menjelaskan bahwa Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka, sebagaimana disebutkan dalam QS At-Taubah [9]: 111.
Lebih lanjut, ia mengutip QS Faathir [35]: 29 yang menyatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi.”
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Dwi Jatmiko, yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, mengajak jamaah untuk tergerak, bergerak, dan menggerakkan tiga pilar utama: Jama’ah, Jam’iyah, dan Jariyah. Jama’ah dengan optimalisasi masjid, PRM, dan PCM. Jam’iyah dengan sistem, SDM, jaringan, dan keuangan. Jariyah melalui pendidikan, kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi.
“Untung bertransaksi dengan Allah bisa diwujudkan melalui Persyarikatan Muhammadiyah dengan visi terwujudnya masyarakat Islam sebenar-benarnya, mandiri, maju, dan sejahtera. Masyarakat Islam sebenar-benarnya berarti menjalankan syariat (aqidah, ibadah, dan mu’amalah) dengan sebenar-benarnya. Penerapan nilai-nilai dan ajaran Islam membawa rahmat bagi umat lainnya,” jelas Dwi Jatmiko, yang juga seorang Da’i MUI Pusat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan organisasi, termasuk Sudarman, pembina amal usaha ranting bidang perkebunan; Sriyamto Umar Dhani, Ketua PCM; Rusmanto, Ketua Majelis Tabligh; serta perwakilan dari ‘Aisyiyah, Hizbul Wathan, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha